
Jakarta, gatra.net - Kebiasaan konsumsi masyarakat Indonesia mulai berubah. Berdasarkan hasil survei Nielsen Singapura, 95% masyarakat urban Indonesia membeli makanan siap santap dalam tiga bulan terakhir. 58% di antaranya memesan makanan siap saji malalui layanan pesan-antar makanan berbasis online.
Executive Director of Consumer Insight Nielsen Singapura, Garick Kea memaparkan tiga alasan utama yang memicu masyarakat Indonesia menggunakan layanan pesan-antar makanan.
"Pertama, menghemat waktu dan tenaga untuk antre dan menunggu. Kedua, menghemat waktu dan tenaga untuk berpergian membeli makanan. Terakhir, diskon atau tawaran menarik yang diberikan," katanya di Jakarta, Kamis (19/9).
Penelitian ini dilakukan di tujuh kota besar di seluruh Indonesia dengan metode survei online. 1.000 orang responden yang menjadi objek penelitian terdiri dari pria dan wanita dengan rentang usia 18-45 tahun.
"Banyak peluang yang belum tersentuh di Indonesia. Kenyamanan konsumen merupakan faktor utama yang menggerakkan pertumbuhan bisnis ini," katanya.
Ia menuturkan, melalui upaya ini, industri pesan-antar makanan di Indonesia berpotensi meningkat dalam jumlah besar.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), layanan pesan-antar makanan berbasis online berhasil mempengaruhi pertumbuhan ekonomi pada 2018 lalu. Teecatat, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2017 sebesar 5,07%, naik menjadi 5,17% di tahun 2018.