
Jakarta, gatra.net – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) prihatin dengan kondisi kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang meluas hingga ke beberapa wilayah sehingga mengakibatkan gangguan penerbangan.
"Harapannya ini bisa diatasi segera. Kami juga mengkoordinasikan dengan stakeholder terkait agar pesawat yang akan take-off dan landing mendapatkan informasi benar dan cepat," ujar Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi saat ditemui di Kompleks DPR RI, Jakarta, Senin (16/9).
Menurutnya, jika situasi ini terus berlangsung secara berkepanjangan akan mengakibatkan keterlambatan yang akan dialami oleh maskapai penerbangan. Pihaknya mengimbau kepada pihak yang berkompeten dari stakeholder bandara, agar keselamatan penerbangan selalu dijaga. Kemenhub tidak akan merekomendasikan apabila ada satu visibility yang tidak memungkinkan ketika akan mendarat.
Berdasarkan informasi yang diterima oleh Kemenhub, selama ini karhutla menghalangi kelancaran penerbangan di wilayah Riau. Namun tiga hari belakangan gangguan penerbangan paling banyak terjadi di Kalimantan Barat (Kalbar), yakni di Sampit, Ketapang, dan Pontianak.
Setidaknya, hampir 50% maskapai penerbangan terpaksa delay. Sementara, sebanyak 20% mengalami cancel oleh penumpang.
Budi juga berharap agar penumpang dapat memahami kondisi akibat karhutla tersebut. "Memang yang namanya asap ini kan bukan suatu yang dilakukan oleh maskapai. Seyogianya para pengguna memahami ini bukan kesalahan dari maskapai," jelasnya.