Medan, gatra.net - Pemerintah Indonesia dinilai perlu belajar dari pemerintah Italia dan Malaysia tentang pengembangan wisata. Kedua negara itu dinilai cukup berhasil mengembangkan wisatanya di negara masing-masing. 

Demikian disampaikan Wakil Rektor II Universitas Sumatera Utara (USU) Fidel Ganis Siregar dalam diskusi "Sustainable Tourism in Inner Areas". Menurut Fidel, sebagai negara tetangga tidak salah untuk saling belajar sehingga ada transfer ilmu untuk pengembangan wisata di negara masing-masing. 

Baca Juga: Wisata Bukit Menoreh, Bukan Hanya Borobudur

"Kita perlu banyak belajar dari kedua negara itu. Kalau Asia, Malaysia sedangkan untuk Eropa bisa belajar dari Italia," katanya. 

Diskusi menghadirkan dua orang pembicara masing-masing Antonella Trombadore dari University of Florence (Italia) dan Badaruddin Mohamed dari University Sains Malaysia (Malaysia) memaparkan konsep wisata dikembangkan di negaranya masing-masing.

Dalam paparannya, Antonella mengatakan, di Italia wisata yang dikembangkan adalah situs sejarah dan budaya. Pemerintah Italia memberi perhatian terhadap situs-situs dan menatanya sehingga membuat wisatawan mancanegara yang berkunjung merasa nyaman.

Baca Juga: Embung Teloke, Jejak Sukses Membangun Desa Wisata

Hal senada juga disampaikan Badaruddin Mohamed. Badaruddin menjelaskan, tahun 2020 pemerintah Malaysia menargetkan 30 juta wisatawan mancanegara datang ke negara itu. Dari jumlah itu target pendapatan yang akan diterima sebesar RM 100 miliar," jelasnya.

Reporter: Jones