
Padang, gatra.net - Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Minangkabau, Yudha Nugraha menyatakan, keseluruhan penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) masih aman, meskipun jarak pandang sempat mengalami penurunan menjadi 6.000 meter saja,
"Jarak pandang sempat berada pada minimum 6.000 meter, dimana jarak pandangnya masih aman untuk seluruh penerbangan," ujar Yudha Nugraha menanggapi menurunnya kualitas udara Sumbar per Kamis (12/9).
Pola angin menunjukkan bahwa angin bergerak dari wilayah timur dan selatan Sumatera mengarah ke wilayah Sumatera Barat. Hal ini dikhawatirkan dapat menyebabkan menurunnya kualitas udara di Sumatera Barat.
Berdasarkan prakiraan hujan dasarian I dan II September 2019, curah hujan rendah diperkirakan terjadi di wilayah tengah hingga selatan Sumatera.
Wan Dayantolis, Kepala Statisun GAW Kototabang menambahkan, jarak pandang di Stasiun Meteorologi Bandara Internasional Minangkabau terpantau 6 km dan jarak pandang di Stasiun pemantau Atmosfer Global Bukit Kototabang terpantau sejauh 2 km.
"Jarak pandang di Bandara Internasional Minangkabau dan Bukit Kototabang, per 12 September mengalami penurunan," kata Dayantolis.
Pantauan titik panas juga menunjukkan jumlah kejadian titik panas yang tinggi di Sumatera Barat serta Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan.
Jika hotspot pada sekitar Sumbar dan beberapa provinsi terdekat terus meningkat dan curah hujan masih terus berkurang perlu diwaspadai dampaknya terhadap kondisi kualitas udara di wilayah Sumatera Barat.