Home Kesehatan Dampak Asap Kiriman, Kualitas Udara Sumbar Mulai Tidak Sehat

Dampak Asap Kiriman, Kualitas Udara Sumbar Mulai Tidak Sehat

Padang, gatra.net - Kebakaran hutan yang terjadi di provinsi Riau dan Jambi yang terjadi baru-baru ini sepertinya  memberikan dampak kepada kualitas udara di Sumatera Barat. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengukuran udara Alat AQMS (Air Quality Monitoring System)  yang dipasang di kantor Gubernur Sumbar, Jalan Sudirman.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sumatera Barat merilis, kualitas udara Kota Padang pagi ini (12/9) pukul 7.40 WIB untuk parameter Hidro karbon (HC) sudah berada pada angka 184 ug/m3. Diatas standar ambang batas yang ditetapkan PP 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara yaitu 160 ug/m3.

"Ada tujuh parameter yang ditetapkan dan Parameter HC adalah salah satu parameter udara yang digunakan untuk melihat terjadinya pembakaran yang tidak sempurna selain parameter debu dan karbon dioksida," ujar Kepala DLH Sumbar, Siti Aisyah.

Sedangkan paramater lain masih menunjukkan dibawah ambang batas (150 ug/m3) tetapi kecenderungan menurun kualitasnya dibandingkan kondisi sebelumnya seperti parameter debu (PM 10).

Sehari sebelumnya, (11/9) kondisi  maksimal 121 ug/m3. Kondisi ini  lebih jelek dibandingkan dua hari sebelumnya yang rata-rata maksimal tidak melebihi nilai 100 ug/m3.

"Kami akan selalu memonitor data kualitas udara ini dan berharap kondisinya membaik. Apabila kualitas udara menurun maka akan diterbitkan himbauan kepada kab/kota agar masyarakat terutama anak-anak mengurangi aktifitas di luar kantor atau sekolah," sebutnya.

DLH Sumbar juga sudah berkoordinasi dengan daerah yang berada di perbatasan seperti Kabupaten Dhamasraya dan Lima Puluh Kota untuk menurunkan tim melakukan pengukuran manual menggunakan peralatan portable yang mereka miliki atau menggunakan jasa laboratorium.

1031