
Jakarta, gatra.net - Plt Direktur Utama (Dirut) PT PLN (Persero), Sripeni Inten menjelaskan, saat ini PLN sudah membuat program untuk menindaklanjuti terkait peristiwa padamnya listrik di sebagian besar wilayah Jawa-Bali Agustus lalu.
“Kita ada enam program utama terkait perbaikan terkait padamnya listrik Agustus lalu. Tiga program pertama ini berkaitan dengan keteknisan,” jelas Sripeni dalam Rapat Dengar Pendapat di Komisi VII DPR RI, Jakarta, Selasa (10/9).
Enam program yang dimaksud yaitu Defense Scheme untuk meninjau ulang serta menyempurnakan skema pertahanan dan teknologi kelistrikan di Jawa-Bali. Pihaknya mengatakan akan melakukan studi banding untuk melihat pengimplementasian Defense Scheme dalam mengatasi peristiwa padamnya listrik.
Baca Juga: PLN Siap Bayar Kompensasi Blackout Rp840 Miliar
Program selanjutnya adalah Proteksi. PLN akan meninjau dan melakukan perbaikan pada sistem proteksi yang ada. PLN saat ini sudah mengundang beberapa manufaktur seperti Siemens terkait apakah ada teknologi baru yang dapat di-update oleh PLN guna meningkatkan sistem proteksi yang ada.
Program Right of Way (ROW) untuk jaringan 500 kV, 275kV, dan 150kV akan digenjot oleh PLN. “Kami telah melakukan kerja sama penandatanganan MoU dengan panglima TNI, dan mabes TNI, AD AL AU, dan BIN untuk memudahkan kami melakukan pemeliharaan jaringan transmisi tersebut. Serta meminimalkan trigger adanya resiko di transmisi khususnya transmisi 500kV,” jelas Sripeni
Terkait ROW, sudah ada langkah konkret di lapangan khususnya di area yang kritis yaitu Cibinong, dan Gandul. PLN juga sudah melakukan rapat dengan Panglima TNI dalam melakukan pemetaan.
Baca Juga: Ini Solusi Agar Tarif Listrik Tidak Naik
PLN juga akan meningkatkan infrastruktur yang nantinya akan ada sistem Crisis Center yang terpadu. “Kami memperbaiki dari pola teknologinya, sistem komunikasinya, bagaimana kami memonitor, meng-update SOP emergency system sedang disiapkan,” papar Sripeni.
Dari segi pelayanan, PLN akan meningkatkan layanan call center. Pada peristiwa padamnya listrik Jawa-Bali Agustus lalu, layanan call center 123 PLN dibanjiri para pelanggan yang mengadu dan membuat sistem down. Maka dari itu, mereka akan membuka hotline yang tidak hanya dilakukan pada kondisi darurat.
Program terakhir yaitu terkait Publikasi. Dia mengatakan peningkatan tata kelola publikasi harus dilakukan. Beberapa upaya sedang dilakukan oleh PLN untuk meningkatkan tata kelola publikasi salah satunya adalah perbaikan konten dari publikasi itu sendiri.
“Kejadian 4 Agustus kemarin terlalu fokus pada upaya keteknisan sehingga mengesampingkan publikasi kepada publik. Sehingga terjadi informasi yang terlambat diterima oleh masyarakat.” Jelas Sripeni.