

Makassar, gatra.net – Festival Keraton Nusantara (FKN) resmi dihelat di Tanah Luwu, Sulawesi Selatan. Pembukaan ditandai dengan tari kolosal yang melibatkan sekira 500 penari. Tari Batara Guru Mannurung ri Tana Luwu. Ajang ini diharapkan tidak sekadar seremoni tapi bisa berkontribusi menjaga keutuhan bangsa.
"Selain ajang silaturahim, FKN juga adalah upaya memelihara aset dan menjaga keutuhan bangsa,” kata Gubernur Sulawesi Selatan, HM Nurdin Abdullah saat membuka acara di Lapangan Pancasila, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Senin (9/9).
Hadir dalam acara ini, para raja, sultan, permaisuri, pangeran, dan pemangku adat se-Nusantara. Termasuk tamu-tamu dari luar negeri yang ingin menyaksikan perhelatan ini. Kata Nurdin, FKN digelar agar semua kalangan dapat berkontribusi memajukan bangsa.
“Kita ingin membangun bangsa yang lebih berbudaya. Sebab kemajuan bangsa harus tetap mengakar kuat pada kearifan lokal," kata mantan Bupati Bantaeng dua periode ini.
Gubernur lalu mengajak para hadirin serta seluruh elemen bangsa untuk melestarikan budaya sebagai perekat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Nurdin juga mengapresiasi seluruh keraton yang telah meluangkan waktu untuk hadir.
“Mari kita jaga pembangunan yang berkesinambungan sebab Luwu Raya adalah masa depan Sulsel dan Indonesia pada umumnya, dan kita saksikan hari ini FKN menjadi simbol untuk keutuhan NKRI," ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Luwu Utara, Hj Indah Putri Indriani, yang juga hadir menyampaikan harapan yang sama. Menurutnya, FKN adalah sarana merekatkan nilai-nilai budaya. "Keraton dengan berbagai sebutannya membentuk NKRI dari masa lalu dan ini tidak boleh kita lupakan,” katanya.
Sebagai anak bangsa, lanjut Indah, kita semua harus tetap menjaga nilai-nilai yang diwariskan para leluhur. Sebab, ada banyak nilai kearifan yang harus dijaga dan ditanamkan bagi para generasi penerus bangsa.
“Di samping itu, FKN juga kita harapkan jadi penggerak ekonomi kreatif di Tana Luwu," ujar Indah.
Karena itu, ia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi menyukseskan FKN XIII yang dipusatkan di Tana Luwu. Di dalamnya, bukanh hanya Kota Palopo, tapi juga ada Luwu Utara, Luwu Timur, dan Luwu. Rangkaian acara juga dihadiri di setiap daerah.
"Ada Festival Kuliner dan Pementasan I Lagaligo di Luwu Utara dan Luwu Timur. Semoga ini bisa menjadi trigger untuk makin menggairahkan ekonomi kreatif," ucap Indah.
Apalagi, lanjut dia, FKN merupakan harga diri bagi keluarga Tana Luwu. Dengan demikian, diharapkan seluruh masyarakat mengambil bagian dalam penyelenggaraan FKN. “Makanya, ayo kita sukseskan FKN yang berlangsung dari 5 hingga 13 September," kata alumnus Fisipol Unhas ini.
"Untuk ekonomi lokal, UMKM dan terutama untuk anak-anak muda yang punya beragam inovasi mendapat kesempatan untuk eksis. Mudah-mudahan dengan penyelenggaraan FKN ini, Kedatuan Luwu dan kita semua yang ada di dalamnya semakin mendapatkan tempat di Nusantara," ujarnya.