Bandar Lampung, gatra.net - Ribuan mitra pengemudi Gojek yang tergabung dalam Gerakan Driver Online R2 dan R4 (Gedor) menggelar aksi demonstrasi didepan Kantor Operasional Gojek Lampung untuk menolak pemotongan bonus insentif sebesar 50 persen.

"Kembalikan insentif kami seperti yang sudah berjalan, insentif kami dipotong 50 persen secara sepihak, kami mitra bukan budak aplikator, tentu ini sangat merugikan " seru koordinator aksi GEDOR, Miftahul Huda di depan kantor Gojek Lampung, Jl.Woltermongonsidi. Kamis, 5/9

Miftahul mengaku tidak ada sosialisasi sebelumnya terkait kebijakan yang dianggap sepihak oleh mitra Gojek ini, oleh karenanya ia bersama- sama mitra Gojek lain akan terus menyuarakan tuntutan sampai ada mediasi yang pasti dengan pihak manajemen Gojek Lampung.

"122 komunitas Ojek Online yang tergabung di GEDOR siap menginap jika tidak ada tuntutan, sampai saat ini belum ada tanggapan, ini adalah bentuk kekecewaan kami sebagai mitra, rencana kami akan tetap offbid sampai ada mediasi dengan manajemen terlaksana " kata Miftahul.

Berdasarkan informasi para mitra pengemudi yang tergabung di GEDOR menginformasikan pemotongan insentif mulai diberlakukan sejak Senin 2/9. Semula mitra pengemudi roda dua mendapatkan insentif sebesar Rp.160.000 untuk 30 point ( perjalanan penumpang) sejak diberlakukan pemotongan 50 persen mitra pengemudi hanya mendapat Rp.80.000 untuk 30 poin perjalanan.

Sementara itu terpisah, Head of Regional Corporate Affairs Gojek Teuku Parvinanda, menyampaikan bahwa kebijakan insentif tersebut adalah upaya penyesuaian dalam mendukung pelaksanaan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 12 dan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 348 Tahun 2019, mengenai tarif dasar dan tarif minimum GoRide yang merupakan salah satu layanan Gojek, telah ditingkatkan.

"Seiring dengan meningkatnya pendapatan organik mitra driver dari tarif, maka penyesuaian insentif perlu dilakukan agar Gojek dapat terus menjaga permintaan order dan keberlangsungan ekosistem Gojek " ujar Parvinanda kepada gatra.net melalui pesan whatsaap, Kamis, 5/9

Parvinanda melanjutkan, penyesuaian skema insentif dilakukan pihaknya, agar Gojek dapat terus melakukan berbagai inovasi, perbaikan sistem, standar pelayanan maupun mendorong berbagai kegiatan promosi. " Hal ini kami lakukan agar Gojek tetap menjadi platform pilihan konsumen sehingga dapat memastikan keberlangsungan pendapatan Mitra kami secara jangka panjang " sambungnya

Parvinanda mengaku, dalam komunikasi dengan mitra se-nusantara, pihaknya selalu membuka ruang diskusi dua arah antara mitra pengemudi dan manajemen melalui Kopdar Mitra GO-JEK. Dimana Mitra secara langsung dapat menyampaikan aspirasi dan masukan mereka.

"Kopdar dilaksanakan secara rutin di seluruh kota operasional Gojek termasuk Lampung. Itu sebabnya kami menyayangkan berlangsungnya aksi demo yang terjadi hari ini, padahal diskusi melalui kopdar telah dilakukan dengan pihak mitra di Lampung sejak beberapa waktu lalu " pungkasnya