Home Ekonomi Peternak Ayam Tuntut Perbaikan Harga Ayam Hidup

Peternak Ayam Tuntut Perbaikan Harga Ayam Hidup

Jakarta, gatra.net - Paguyuban Peternak Rakyat Nasional menuntut pemeritah memperbaiki harga ayam hidup (live bird/LB) dan memberikan perlindungan bagi peternak ayam rakyat.

"Harga LB menyentuh harga terendah di Agustus 2019 yakni Rp8.000/kg," ungkap Pembina Paguyuban Peternak Rakyat Nasional, Sugeng Wahyudi kepada gatra.net, Kamis (5/9).

Anjloknya harga LB disebabkan oversuplai ayam, sehingga harga LB di bawah harga pokok produksi (HPP). Tingkat harga tersebut di bawah acuan terendah Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 96 Tahun 2018, sebesar Rp18.000/kg.

Sementara itu, berbagai jurus yang dikeluarkan pemerintah untuk mendongkrak harga LB hanya bersifat sementara. Tidak ada solusi yang permanen terkait masalah ini. 

Di sisi lain, harga sarana produksi ternak terus stabil di level tertinggi seperti harga pakan ayam jadi sebesar Rp6.800-7.400 per kilogram. Berdasarkan data Kementerian Pertanian, porsi penggunaan jagung sebesar 40% dari total kebutuhan pakan.

"Padahal pemerintah selalu gembar-gembor produksi jagung sebagai bahan utama pakan ternak diposisi surplus bahkan sampai dilakukan ekspor. Namun kondisi ini tidak ikut menggerek penurunan harga pakan," jelasnya.

Sugeng mengatakan harga DOC (Day Old Chick/anak ayam umur 1 hari) juga mengalami hal yang sama dengan pakan. Sejak Agustus 2018, harga DOC selalu bertengger diharga Rp6.600-6.100. Pada Juni Agustus 2019 harga DOC bergerak turun menjadi Rp4.000 dan itu belum membantu dikarenakan harga LB anjlok ke titik terendah.

"Sementara disisi lain upaya penyeimbangan supply dan demand melalui pengurangan produksi DOC selalu berdampak lebih dulu terhadap kenaikan harga dan ketersediaan DOC bagi peternak," tuturnya. 

 

142