
Siantar, gatra.net – Tarif yang dinilai terlalu mahal berdampak pada sepinya pengguna angkuta online berbasis aplikasi. Akibatnya mitra kerja perusahaan Ojek online (Ojol) ramai – ramai mendatangi DPRD Siantar untuk menyatakan sikap.
Mitra Ojol tersebut mengeluh skema tarif yang diberlakukan di Kota Siantar naik dan berdampak pada pendapatan sehari-hari. Salah satu pengunjukrasa, Okto Hutagaol mengatakan, mahalnya tarif sangat berpengaruh terhadap jumlah orderan. Ia mengaku semenjak tarif baru penghasilannya turun sangat drastis.
Baca Juga: Aplikator Dukung Pemerintah soal Perluasan Tarif Baru Ojol
"Penghasilan kami dari ojek online sangat minim. Karena itu kami minta kepada pihak pemerintah menyikapi permasalahan ini. Tarif Ojol yang ada di Siantar, sangat tinggi,” katanya, Rabu (4/9).
Awalnya, menurut Hutagaol, tarif yang ditetapkan 4.000 ribu rupiah per km. Namun saat ini menjadi 9.000 ribu rupiah. "Kami minta skema tarif dan insentif bonus driver kembali ke awal," harapnya.
Baca Juga: Tarif Ojol Naik Mulai Hari Ini
Ketua DPRD Siantar Sementara, Timbul Marganda Lingga, menemui driver Ojol. Ia berjanji akan memfasilitasi pertemuan dengan pemerintah kota (Pemko) Siantar. "Kita hadirkan Dinas Perhubungan dan Pemko. Kita akan duduk bersama untuk membahas persoalan ini, kita akan fasilitasi pertemuannya," katanya.
Kepala Bidang Hubungan Darat Dinas Perhubungan Kota Siantar, Abidin Damanik menyampaikan, bahwa tuntutan driver Ojol sebelumnya sudah ditindaklanjuti dengan menyurati pihak manajemen.
Baca Juga: Mulai 2 September, PemberlakuanTarif Baru Ojol
"Kami sudah tindaklanjuti tuntutan ini. Akan Tetapi belum dibalas dari pihak manajemen hingga saat ini. Karena ada panggilan anggota dewan ini, kami akan surati lagi, kami akan bertemu dengan pihak manajemen perusahaan Ojol," bebernya.
Reporter: Jon RT Purba