Home Kesehatan Kurangnya Seks Membuat Pria Berpotensi Kanker

Kurangnya Seks Membuat Pria Berpotensi Kanker

 

New York, gatra.net - Penelitian terbaru dari Universitas Anglia Ruskin, Inggris, menemukan kurangnya seks sebagai faktor risiko kanker di kalangan pria berusia lanjut. Meski, membutuhkan riset lanjutan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap pria di Amerika Serikat. 

Dilansir dari Medical Daily, Senin (2/9), penelitian lain menunjukkan, pada usia 60 tahun hingga 70 tahun, 46% pria dan 38% wanita hanya berhubungan badan sekali dalam seminggu. Hal ini juga berlaku pada 34% dari mereka yang berusia 70 tahun atau lebih. Jadi, data ini memperlihatkan, sebagian besar pria Amerika kemungkinan berisiko lebih tinggi terkena kanker.

Studi ini melibatkan 5.700 pria dan wanita mendekati tahun emas mereka yang berusia antara 65 hingga 80 tahun. Hasilnya, pria yang lebih sedikit melakukan seks setelah mereka berusia 50 tahun, berisiko terkena penyakit serius. 

Dilaporkan, 64% wanita merasa kurang sehat ketika jarang berhubungan badan. Oleh karena itu, peneliti studi ini, Dr. Lee Smith menganjurkan, pasangan usia paruh baya harus tetap bercinta untuk mendapatkan manfaat kesehatan. Minimal dua kali seminggu.  Menurutnya, seks melepaskan endorfin yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, membakar hingga 85 kalori.

Dari studi ini diketahui, 63 % pria dengan minat seks yang kurang mudah terdiagnosis gejala kanker. Sedangkan, 41% pria berpeluang mengalami peningkatan penyakit jangka panjang. Penurunan seks adalah tanda peringatan utama penyakit di masa depan.

Dalam studi ini juga ditemukan,  pria lebih tua dengan libido yang tetap memiliki risiko terkena penyakit serius. Meski persentasenya lebih kecil, sekitar 15% mengalami penyakit seperti diabetes atau radang sendi.

Penyakit yang sama lebih mungkin terjadi kepada pria yang gairah seksnya berkurang. Tingkat kanker pada pria ini mencapai lebih dari 6%, dibandingkan dengan 4% dari mereka yang mempertahankan kebiasaan seks mereka.

"Penting untuk diingat, bahwa seks adalah bentuk aktivitas fisik. Meskipun sering dilakukan pada intensitas sedang," kata Dr. Lee Smith.

Namun, para ahli tidak dapat menuturkan secara pasti, apakah kurangnya berhubungan seks menyebabkan penyakit atau sebagai pertanda seseorang sedang sakit. Para ahli tidak dapat mengatakan secara pasti, apakah kurangnya hubungan seks menyebabkan penyakit atau apakah itu pertanda seseorang sedang sakit.

15714

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR