Tripoli, gatra.net - Satu-satunya bandara yang berfungsi di ibukota Libya ditutup pasca tertembak artileri pada hari Minggu waktu setempat (1/9) .

Dilansir Reuters, seorang pejabat media untuk Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang berbasis di Tripoli mengatakan terdapat empat orang terluka, tiga diantaranya jemaah haji.

Misi Dukungan PBB di Libya (UNSMIL) menyatakan, empat proyektil telah menghantam bagian bandara termasuk landasan pacu. Serangan itu menyebabkan kerusakan pada pesawat yang membawa puluhan peziarah dan melukai dua awak pesawat.

"Serangan-serangan ganas ini dirancang untuk menebar ketakutan, menciptakan kekacauan dan mengganggu operasi di satu-satunya bandara yang beroperasi di ibukota Libya, Tripoli," ujarnya dalam sebuah pernyataan.

Seorang gadis kecil yang terluka turut dievakuasi ke Rumah Sakit terdekat. Sementara itu, foto-foto di media sosial memperlihatkan pesawat milik Libyan Airlines yang rusak dan beberapa mobil yang diparkir di bandara juga mengalami hal serupa.

Hingga kini belum diketahui siapa yang bertanggungjawab atas serangan tersebut. Mitiga, tepat di sebelah timur Tripoli tengah, telah berulang kali diserang dalam beberapa bulan terakhir dan memaksanya untuk menghentikan penerbangan selama beberapa jam.

Bandara telah menjadi sasaran selama pertempuran yang melibatkan Tentara Nasional Libya (LNA) yang berbasis di timur. Mereka melancarkan serangan pada bulan April untuk menguasai ibukota dan telah memerangi pasukan dengan GNA.

UNSMIL menjelaskan, serangan itu adalah insiden ketujuh penembakan yang membabi buta terhadap Mitiga sejak akhir Juli. Hasil dokumentasi insiden itu rencananya akan dibawa ke Mahkamah Pidana Internasional dan Dewan Keamanan AS.