
Medan, gatra.net - Wakil Presiden (Wapres) terpilih, Ma'ruf Amin mengakui bukan menjadi pilihannya sebagai umaroh atau pemimpin mendampingi Joko Widodo. Baginya takdir yang telah menentukan untuk dijalankan.
Pada dasarnya, Ma’ruf mengaku bahwa keluarganya menginginkan dia menjadi kiyai. Karena itu dia menjadi pengurus besar Nahdlatul Ulama (NU) dan ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Indonesia.
Baca Juga: Kunjungi Medan, Ma'ruf Amin Rindu Warga Nahdliyin
Tetapi Jokowi mengajak saya untuk belok ke jalur umaroh dan atas restu para ulama dan kiyai dia diminta untuk mau maju demi kepentingan agama, bangsa dan negara.
“Jadi ini bukan maunya saya tetapi takdir yang menentukan untuk jadi umaroh," ujarnya saat memberi tausiyah di acara pertemuan para ulama, pemerintah, ormas Islam dan tokoh masyarakat serta peresmian renovasi gedung MUI Kota Medan, Kamis (29/8).
Baca Juga: Ma'ruf Amin: Susunan Kabinet Masih Dibicarakan
Untuk itu ia meminta doa agar bisa menjalankan tugas sebagai Wapres Republik Indonesia setelah dilantik pada 20 Oktober 2019 mendatang. "Saya dibilang sudah tua tapi kalau kata WHO yang namanya tua itu usia 80-100 tahun dan kalau masih 60-80 tahun namanya setengah baya. Jadi kalau begitu saya ini baru setengah baya dan mudah-mudahan sisa usia ini diberi keberkahan Allah untuk melaksanakan tugas," harapnya.
Baca Juga: Ma'ruf Amin Ingatkan Peran MUI sebagai Mitra Pemerintah
Didampingi istrinya Wury Estu Handayani, dia mengaku sampai saat ini masih menjabat sebagai Ketua Umum MUI Pusat sampai nanti dilantik menjadi Wapres Oktober mendatang. Untuk itu dia mengajak para ulama berada pada jalur tugas utama nya yakni melaksanakan tanggungjawab keagaman, kebangsaan dan kenegaraan.
"Kita ingin mengajak supaya menjalankan tugas-tugas demokrasi membawa aspirasi dakwah kita harus berada pada kerangka kesepakatan nasional yakni pilar kebangsaan Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika," tambahnya.
Baca Juga: Ma'ruf Amin Mundur dari Ketum MUI Ketika Dilantik Wapres
Dengan tanggungjawab tersebut, kata Ma'ruf Amin harus dijalankan dengan harmonis dan bersinergi . Tidak boleh berbenturan dan saling memberi dukungan serta kekuatan.
Reporter: Putra TJ