Home Teknologi Ini Tantangan Gerakan Daur Ulang Kertas Karton

Ini Tantangan Gerakan Daur Ulang Kertas Karton

Jakarta, gatra.net - Perusahaan pemrosesan dan pengemasan minuman, Tetra Pak Indonesia menggalakkan gerakan mengelola sampah kertas dengan 3 L, yaitu buka Lipatan atas dan bawah, Letakkan sedotan dalam kemasan, dan Lepaskan ke tempat yang sesuai.

"Kita sudah datang-datang ke ratusan sekolah selama beberapa tahun terakhir untuk menyelenggaralan edukasi ini. Karena dampak dari 3 L ini sangat penting sekali untuk keberlanjutanan maupun ekonomi," ucap Environment Manager Tetra Pak Indonesia, Reza Andreanto, di Greenhouse Cowork, Multivision Tower, Jakarta Pusat, Kamis (29/8).

Baca juga: Daur Ulang Sampah Plastik Dijadikan Bahan Campuran Aspal di Kulonprogo

Reza mengatakan, gerakan 3 L ini dilakukan demi mendukung peningkatan tingkat daur ulang limbah karton di Indonesia. Pada tahun 2018, Tetra Pak telah mencapai tingkat daur ulang sebesar 21,2% (10.338 ton) dan untuk tahun 2020 menargetkan tingkat daur ulang 24% dan lebih dari 13.000 ton kemasan karton bekas yang akan terdaur ulang.

"Demi mengejar tingkat ini, kita terus melakukan campaign, campaign bukan dalam konteks jualan, tetapi campaign kenapa menggunakan kertas karton dan punya label yang diambil dari hutan lestari," katanya.

Untuk hambatan strategis utama dalam kampanye daur ulang kertas karton, Reza mengatakan, adalah mencari mitra pabrik daur ulang karena selama 14 tahun Tetra Pak baru bisa menemukan 2 mitra pabrik, yaitu Leo Graha Sukses Primatama dan Daur Esia.

Baca juga: Danone-Aqua Targetkan 50% Kemasannya Berbahan Daur Ulang di Tahun 2025

"Mencari mitra pabrik susah. Rata-rata mereka belum tentu mau beralih, sudah nyaman dengan kertas selain karton. Karena soal kertas kan memang dominannya adalah masih kertas HVS, Folio. Karton di Indonesia hanya 0,5% dari keseluruhan data sampah nasional," ungkap Reza.

Di acara ini hadir juga Direktur Daur Esia, Mignonne Maramis dan Marketing PT Leo Graha Sukses Primatama, Yanto.

670