Home Politik Anggota DPRD Kota Semarang, 30 Persen Lulusan SMA

Anggota DPRD Kota Semarang, 30 Persen Lulusan SMA

Semarang, gatra.net - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Semarang meliris hasil kinerja selama gelaran Pemilu 2019. Terutama pada pemilihan legislatif (Pileg) Kota Semarang 2019 yang telah menghasilkan 50 wakil rakyat duduk di DPRD Kota Semarang periode 2019-2024.

Berdasarkan data anggota dewan yang terpilih, Bawaslu Semarang mencatat anggota DPRD Kota Semarang memiliki jenjang pendidikan Strata 1 ada 28 orang dan lulusan SMA 13 orang, sisanya Diploma dan Strata 2.

"Lulusan Sarjana Strata 1 ada 52 persen, S2 ada 16 persen, Diploma 2 persen, dan lulusan SMA ada 30 persen," kata Nining Susanti, Kordiv Pengawasan, Hubla dan Humas Bawaslu Kota Semarang, Selasa (27/8).

Meski sudah sesuai persyaratan saat pencalonan, Nining menyebut angka 30 persen jumlah lulusan jenjang pendidikan SMA di DPRD Kota Semarang masih tergolong cukup banyak jika melihat Semarang sebagai kota besar di Jawa Tengah.

"Kami memang tidak mengawasi sampai kinerja mereka saat duduk di DPRD. Tapi media dan masyarakat yang akan mengawasi sejauh mana mereka bekerja," katanya.

Namun begitu, dia berharap anggota parlemen terpilih bisa bekerja maksimal apalagi DPRD Kota Semarang menganut konsep Smart Parlement dalam pelayanan dan kinerja kepada masyarakat Kota Semarang.

Sementara itu, Pimpinan Sementara DPRD Kota Semarang Kadarlusman mengakui jika memang ada anggota dewan terpilih yang baru masih berjenjang pendidikan SMA.

"Tapi kinerja legislatif tidak berpatok pada jenjang pendidikan formal, tapi bagaimana pengalamannya dan mampu berperan kepada masyarakat," katanya.

Pilus sapaannya, bahkan menjamin jika kinerja DPRD yang baru tetap bekerja maksimal. Apalagi ada 30 petahana legislatif yang sudah berpengalaman dalam menjalankan fungsi legislatif.

"Soal Smart Parlement mereka memang harus menyesuaikan, pastilah sambil jalan bisa, apalagi eranya teknologi digital yang siapa saja menguasai tanpa melihat pendidikan formal," ucapnya.

Namun begitu, pihaknya tetap akan mendorong para wakil rakyat untuk tetap mengupgrade ilmu dan pendidikannya. Salah satunya dengan melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

"Komunikasi kesitu memang pasti ada, upgrade ilmu dan jenjang pendidikan sambil jalan setelah mereka bekerja. Tapi yang penting itu dia bisa berperan ke masyarakat seperti apa," katanya.

1780