
Sleman, gatra.net – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan proyek pemindahan ibu kota negara (IKN) ke Kalimantan Timur bukan menjadi jaminan dirinya dipilih lagi sebagai menteri oleh Presiden Joko Widodo.
“Enggak ada jaminan proyek IKN ini membuat saya kembali menjabat sebagai menteri di periode kedua (Presiden Jokowi) nanti,” kata Basuki di Universitas Gadjah Mada (UGM) Selasa (27/8).
Basuki hadir di kampus UGM untuk memberi kuliah umum bagi mahasiswa Program Pascasarjana di Fakultas Teknik UGM yang juga almamaternya.
Menurutnya, proyek pemindahan ibu kota negara yang ditargetkan selesai pada 2024 adalah proyek nasional dan Kementerian PUPR menjadi ujung tombak. Jadi proyek ini tidak akan berpengaruh pada individu, termasuk dirinya.
“Siapapun menterinya yang dipilih Presiden nanti wajib melanjutkan proyek ini. Jika saya mendapatkan perintah untuk melanjutkan sebagai menteri, saya siap,” ucapnya.
Kepada gatra.net, Basuki bilang tidak pernah memikirkan siapa yang akan mengisi kursi Menteri PUPR. Pasalnya, dalam dua bulan ke depan, sebelum pelantikan presiden periode 2019-2024 dan pengumuman kabinet, dirinya akan tetap bertugas seperti biasa dan menyelesaikan tanggung jawab.
Saat berbicara di depan mahasiswa, Basuki mengatakan ia memiliki dua landasan dalam bekerja, yaitu nama baik almamaternya yaitu UGM dan keluarganya tercinta.
“Sebagai menteri saya tidak memiliki visi. Visi Kementerian PUPR jelas adalah mewujudkan visi Presiden. Jadi jika ada yang gagal dalam perwujudan visi Presiden maka menterinya yang salah, menterinya yang gagal,” kata Basuki dengan nada tegas.