Home Ekonomi Jagung Murah Bikin Harga Ayam Impor Brazil Lebih Rendah

Jagung Murah Bikin Harga Ayam Impor Brazil Lebih Rendah

Jakarta, gatra.net – Gabungan Pengusaha Pembibitan Unggas (GPPU) bahwa pasokan jagung masih cukup untuk memenuhi kebutuhan pakan unggas nasional. 

Meski demikian, GPPU tak menampik bahwa harga jagung Brazil lebih rendah dibanding jagung lokal. Jagung dari negara di Amerika Selatan itu dihargai Rp2.500 per kg, bandingkan dengan jagung dalam negeri yang mencapai Rp4.500 per kg. Harga mahal inilah yang mereka khawatirkan bisa membuat Indonesia sulit bersaing jika kelak terlaksana impor ayam dari Brazil.

"Jadi saya minta ke pemerintah, janganlah kamu pertandingkan dengan Brazil masalah harga. Tapi perlindungan terhadap bisnis yang ada di Indonesia ya harus berjalan," tutur Ketua Umum Gabungan Pengusaha Pembibitan Unggas (GPPU), Achmad Dawami usai rapat review “Alokasi Impor DOC GPS Ayam Ras” di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Senin (26/8).

Baca Juga: Musim Kemarau, Purbalingga Panen 7,9 Ton Jagung per Hektare

Selain harga pakan, pemerintah Brazil memberi bantuan kepada para peternak unggasnya berupa pinjaman murah dengan bunga 2% dan jangka waktu yang panjang. Pinjaman tersebut untuk mendukung oengembangan kandang ayam tertutup. Faktor itulah yang membuat Brazil sukses menjadi eksportir terbesar di dunia.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementan, Suwandi menjamin stok jagung nasional cukup hingga tahun depan. Ia menambahkan mulai September panen raya jagung akan berlangsung. Kementan optimis kebutuhan jagung untuk pakan ternak rata-rata sebesar 800-900 ribu ton per bulan bisa tercukupi.

Kepala Pusat Data dan Informasi Pertanian, Kementan, I Ketut Kariyasa memprediksi pada September akan panen 350 hektare, Oktober akan panen 400 ribu hektare, dan di November antara 350-400 ribu hektare.

Baca Juga: DJN : Produksi dan Mutu Jagung Lokal Tak Kalah Dengan Impor

"Masalahnya antara lokasi sentra produksi dengan pabrik pakan yang bermasalah. Dari sisi [suplai] ini kita surplus terus," ujarnya, Minggu (25/8). Ia menambahkan kebutuhan jagung untuk pakan sekitar 70% dari total kebutuhan nasional.

Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, jagung menyumbang sebesar 40% dari total kebutuhan pakan ternak nasional. 


 

 

1085