
Palembang, gatra.net – Industri perbankan syariah semakin berpeluang dewasa ini. Karena itu, diperlukan upaya edukasi yang lebih luas kepada masyarakat.
Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Sarjito mengatakan industri jasa perbankan syariah Indonesia terus berkembang dan tumbuh. Secara nasional, perbankan syariah masih akan memberikan peluang yang besar. Menurut data OJK per Mei lalu, memperlihatkan komposisi total aset perbankan syariah secara nasional mencapai Rp 484,62 triliun dengan market share perbankan syariah sebesar 5,85%.
“Kegiatan iB Vaganza diselenggarakan dari tahun ke tahun di Indonesia secara bergantian dan kini di Palembang. Keinginan kita, dengan adanya peluang industri yang kian tumbuh, masyarakat juga makin mendapatkan edukasi perbankan syariah,” ujarnya di Palembang, Jumat (23/8).
Pemilihan kota Palembang juga bukan alasannya. Palembang memiliki potensi industri perbankan syariah yang kian tumbuh pesat. Sarjito menambahkan kegiatan iB Vaganza Palembang juga sejalan dengan rangkaian kampaye yang dilakukan Presiden Joko Widodo tentang AKU Cinta Keuangan Syariah (ACKS), pada 2015 lalu. “Palembang terpilih karena merupakan kota kedua terbesar di Pulau Sumatera setelah Medan dengan peluang industri perbankan syariah juga tumbuh,” sambungnya.
Selain itu, OJK terus mendukung minat bank daerah guna mengkonversi menjadi bank syariah. Saat ini, bank daerah yang berhasil mengkonversi menjadi bank syariah yakni bank Aceh menjadi Bank Aceh syariah, dan Bank NTB menjadi Bank NTB syariah.
“OJK bersama industri perbankan syariah serta berbagai stakeholders terkait, tidak pernah berhenti terus mengenalkan, meningkatkan pemahaman serta mengajak masyarakat guna menggunakan perbankan syariah. Salah satunya melului kegiatan expo iB Vaganza,” terang dia.
Harapannya, iB Vaganza di Palembang juga dapat berhasil seperti pelaksanan iB Vaganza sebelumnya di Balikpapan. iB Vaganza di Balipapan mampu menciptakan 1.365 pembukaan rekening baru dengan nilai transaksi Rp15 Miliar.
Hadir juga dalam pembukaan tersebut, unsur perbankan syariah di Sumsel, dan Gubernur Sumsel, Herman Deru. Herman Deru mengatakan perbankan syariah memiliki pasar yang kian terbuka, misalnya fashion muslim, wisata halal, kuliner halal, hingga bagaimana nantinya juga bisa masuk ke dunia pesantren dengan kuantitas yang besar. “Saya spontan saja, memiliki ide, bagaimana jika kita membuat forum bersama ekonomi syariah di Sumsel, tentu keterlibatannya dengan Pondok Pesantren (Ponpes), ini akan sangat membantu dalam pengembangan ekonomi umat Islam,” ujarnya.