Gianyar,gatra.net- Indonesia perlu mengantisipasi dampak perang dagang, karenanya bisa dirasakan oleh masyarakat. Terkait dengan hal tersebut, tentu Pemeirntah perlumencari pasar-pasar di luar Cina serta jika bisa di negara Amerika juga. Hal ini disampaikan, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo, Jumat,(23/8) di Desa Celuk, Kabupaten Gianyar, Bali.

"Itu nantinya akan menjadikan pilihan kita, jangan dilihat perang dagang akan membuat ekonomi kita akan melemah. Kita tidak pesimis terkait dengan hal tersebut," jelasnya.

Baca juga: Emil Salim: Ekonomi Dunia Berada di Tangan Trump

Indonesia dalam triwulan ke II masih tumbuh cukup baik. Melemah sudah pasti, karena semua negara juga ikut mengalami pelemahan. Dengan kondisi tersebut demikian seharusnya ekonomi didorong agar dapat memiliki nilai tambah lebih besar lagi.

"Tentu harapannya, suatu saat perang dangang sudah selesai, eksportnya telah membaik, tentu ekonomi akan mampu tumbuh bisa lebih cepat lagi," ucapnya.

Misal, dia mencontohkan, bagi provinsi Bali, tentu UMKM salah satu cara untuk bertahan karena UMKM menyerap lapangan pekerjaan. Atau bisa dikatakan pertumbuhan ekonominya masih inklusif.

"Bali jika dilihat pertumbuhanya sudah diatas nasional yang sebenarnya bisa didorong lagi ke depannya," kata Dody.