Jakarta, gatra.net - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta menggelar pameran World Ikat Textile Symposium (WITS). Ada sekitar 100 karya tenun tenun ikat dari Indonesia dan beberapa negara lainnya yang dipamerkan.

Menurut Kepala Disparbud DKI Jakarta, Edy Junaedi, pameran tersebut diselenggarakan untuk menyampaikan informasi serta edukasi mengenai berbagai tradisi ikat di Indonesia maupun di dunia. WITS juga diharapkan dapat meningkatkan hubungan antara organisasi maupun komunitas pelestari, pengrajin, penghasil tenun ikat, hingga pecinta tekstil.

"Tenun nusantara itu kan luar biasa, punya kekayaan varian, keragaman, yang punya nilai jual. Jadi sudah tepat sekali diadakan di Jakarta pada tahun ini," kata Junaedi di Museum Tekstil, Jakarta, Jumat (23/8).

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berharap pameran ikat dunia ini dapat menjadi wadah bagi para penenun ikat, desainer, serta sarana bagi publik untuk mengeksplor kreasi ikat. Selain itu, Anies juga berharap gelaran tersebut dapat mempromosikan pengembangan ikat.

"Di Jakarta, kami sangat mengapresiasi, kota ini telah menjadi pertukaran ide, budaya dan kami sangat berharap ini menjadi langkah besar dalam proses pengembangan budaya khususnya di bidang tekstil dan ikat," ucap Anies dalam sambutannya.

Sebagai informasi, kegiatan WITS digelar mulai hari ini, Jumat (23/8) hingga 5 September mendatang di Museum Tekstil, Jakarta Barat. Kegiatan juga dimeriahkan dengan berbagai workshop kriya wastra seperti ikat celup, eco-printing dan makrame, bazar produk tenun ikat serta pentas tari tradisonal dan music gambang kromong.