Home Politik Ketua Lakpeksdam NU Kritisi Seleksi Capim KPK

Ketua Lakpeksdam NU Kritisi Seleksi Capim KPK

Jakarta, gatra.net - Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Rumadi Ahmad menduga ada perlakuan istimewa kepada lembaga penegak hukum yakni Polri dan Kejaksaan dalam proses seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK).

Hal tersebut dipaparkan Ruhadi dalam diskusi bertajuk 'Pesan Untuk Pansel: Capim KPK Harapan Publik' di Griya Gus Dur, Pegangsangan, Jakarta Pusat, Kamis (22/8).

"Ini perasaan saya, mudah-mudahan saya salah. Seolah-olah ada karpet merah untuk profesi tertentu misalnya kejaksaan, sehingga Kejaksaan Agung merekomendasikan sekian orang. Seolah-olah dari pimpinan KPK harus ada orang yang berlatar belakang Jaksa. Kepolisian juga begitu," paparnya.

Menurut Ruhadi, bila benar seperti itu, maka hal tersebut tidaklah adil dan malah menjadi jebakan Pansel dalam memilih calon pimpinan yang adil. Pasalnya dalam penjatahan kursi pimpinan KPK tak ada penganjuran pengisian posisi untuk Polisi, Kejaksaan, atau Akademisi.

"Oleh karena itu menurut saya terlalu mempertimbangkan profesi misalnya harus ada jaksa harus ada polisi itu menjadi jebakan bagi KPK sendiri," jelas Rumadi.

Sebagai informasi, dalam tahap sebelumnya yakni profile asessment terdapat 6 (enam) orang Anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan 3 (tiga) orang Jaksa. Pansel Capim KPK akan mengumumkan hasil dari tes profile asessment terhadap 40 peserta seleksi pada tanggal 23 Agustus esok hari.

Enam anggota Polri yang sudah lolos seleksi tahap psikotes:

1. Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal (Wakabareskrim), Irjen Antam Novambar;

2. Widyaiswara Madya Sespim Lemdiklat Polri, Brigjen Bambang Sri Herwanto;

3. Pati Bareskrim yang bertugas di Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Irjen Dharma Pongrekun;

4. Kapolda Sumsel, Irjen Pol Firli Bahuri;

5. Analis Kebijakan Utama Bidang Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan Lemdiklat Polri, Irjen Pol Juansih;

6. Brigjen Pol. Sri Handayani.

 

Tiga Jaksa aktif lolos psikotes

1. Johanis Tanak;

2. Sugeng Purnomo;

3. Supardi.

461