Home Ekonomi Ekonomi 2020 Instabilitas, Sumsel Harus Diversifikasi Ekspor

Ekonomi 2020 Instabilitas, Sumsel Harus Diversifikasi Ekspor

 

Palembang, gatra.net – Pemerintah memprediksikan kondisi ekonomi pada tahun depan, masih dipengaruhi oleh iklim ekonomi dunia yang belum juga stabil (instabilitas). Kondisi global yang juga dipengaruhi perseteruan negara Cina dan Amerika Serikat menghendaki Indonesia melakukan berbagai upaya strategis dalam penguatan keuangan negara 2020. Salah satu langkah keoptimisan yang bisa dijalani, ialah memperkuat sisi ekspor.

Kepala Perwakilan Kementrian Keuangan Sumsel, Taukhid mengatakan, kondisi ekonomi yang diprediksi masih akan sama dengan tahun ini mengharuskan pemerintah mempertahankan peluang perbaikan, diantaranya memobilisasi pendapatan yang inovatif, pembelajaan dan pembiayaan  keuangan yang efesien dan kreatif. “Stabilitas ekonomi global yang masih up dan down, dapat dijawab dengan benang merah antara kebijakan pusat dan daerah. Kebijakan pemerintah pusat hendaknya didorong dan disokong daerah,” ungkapnya dalam Press Confrence RAPBN yang dilakukan Kementrian Keuangan Sumsel, Senin (19/8).

Untuk Sumsel yang masih disokong hasil perkebunan seperti karet dan sawit dengan prediksi harga yang belum juga stabil, Taukhid menyarankan agar Sumsel lebih percaya diri mediversifikasi ekspornya. Beberapa komoditas Sumsel sudah harus diarahkan ke pasar internasional, seperti halnya kopi, kelapa, perikanan dan lainnya. Kebijakan seperti ini akan mampu menguatkan ekonomi terutama pendapatan masyarakat guna menghadapi ketidakstabilan harga ekspor sawit dan karet yang masih akan terjadi.

“Kita harus menjaga keoptimisan untuk produk lainnya, pemerintah daerah tinggal mempromosikan dan membuat produk tersebut tembus ke pasar ekspor selain sawit dan karet yang belum juga bersahabat,” ungkapnya.

Apalagi, sampai pertengahan tahun ini, ekspor Sumsel mengalami peningkatan yang malah disokong oleh potensi unggulan selain sawit dan karet. Kondisi ini, kata Taukhid, masih menjadi harapan agar Sumsel mampu bertahan pada  harga sawit dan karet yang belum membaik di tahun depan. “BPS beberapa hari lalu juga merilis peningkatan ekspor. Ini kondisi yang baik bagi Sumsel untuk mempertahankan perbaikan ekspornya,”terang dia.

Penguatan sisi ekspor ialah pelaksaan dari rancangan anggaran tahun depan yang lebih optimal sebagai penerimaan negara. Dalam stuktur keuangan negara tahun 2020, pemerintah mendorong postur anggaran yang tetap ekspansif, terutama pembiayaan anggaran yang efesien bagi kegiatan produktif. “APBN tahun depan diarahkan untuk akselerasi daya saing melalui inovasi dan penguatan sumber daya manusia, yang diturunkan sebagai memobilisasi pendapatan negara untuk menarik investasi dan ekspor,” ungkapnya.

Secara umum, pada tahun depan, pemerintah masih menargetkan pertumbuhan ekonomi di angka 5-6% dengan angka inflasi 3,1%, dan suku buku bunga SPN 5,4-5,6%. Untuk ke daerah, pemerintah memperkuat transfer ke daerah, diantaranya melalui dana desa, atau dana perlindungan sosial, seperti kartu sehat, kartu pintar, kartu sembako, kartu pra kerja dan alokasi dana abadi, seperti untuk universitas negeri di Sumsel, "Bagaimanapun, rancangan anggaran keuangan ini  butuh dukungan kalangan legislatif,” pungkasnya.

 

314