Home Ekonomi Transaksi Non Tunai di Sumsel Naik 100%

Transaksi Non Tunai di Sumsel Naik 100%

 

Palembang, gatra.net – Transaksi non tunai di Sumatera Selatan (Sumsel) kian dilirik oleh masyarakat. Bank Indonesia Perwakilan Sumsel, mencatat terjadi peningkatan transaksi yang sangat signifikan yakni mencapai 100%.

Hal ini, kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Yunita Sari Resmi, disebabkan banyak faktor, diantaranya meningkatnya jenis pembayaran yang ditawarkan kepada masyarakat (konsumen), sekaligus makin banyaknya masyarakat pengguna termasuk pemakai ponsel pintar (smartphone) dan makin luas jangkauan fasilitasnya.

“BI mencatat nilainya semakin tinggi. Awalnya, angkanya hanya sekitar Rp100 miliar, lalu meningkat 100% selama satu tahun,” ujarnya usai pengenalan sistem QRIS di Aula Bank Indonesia, Sabtu (17/8).

Berdasarkan datanya, pada triwulan I 2019, nilai transaksi non tunai yang paling tinggi yakni pengisian ulang (top up) yang nilainya mencapai Rp103 miliar dengan 97.686 kali transaksi. Setelah top up, jenis transaksi dengan nominal tertinggi lainnya pada pembayaran atas tagihan rutin bulanan seperti pembayaran PDAM, Listrik, tagihan ponsel dan tagihan lainnya yang sifatnya dilakukan perbulan. Pada transaksi ini sudah mencapai Rp64,9 miliar dengan 138.057 kali transaksi yang berlangsung. Setelah itu, transfer pengguna ke akun pembayaran transaksi non tunai (person to account) dengan nilai transaksi mencapai Rp39 miliar.

“Ada lagi transaksi non tunai misalnya tarik tunai, fasilitator registrasi pemegang, transfer person to person (transfer dari orang ke orang). Ketiga ini nilai transaksinya masih kurang atau sekitar Rp5 miliar. Ini hanya data triwulan I, tahun ini,” terang Yunita.

Sebagai pembandingnya, volume transaksi non tunai pada tahun 2017 mengalami kenaikan 38,09%, sementara pada triwulan I tahun ini sudah menyentuh pertumbuhan 90,29%, sedangkan pertumbuhan nominalnya naik dari 75,2% menjadi 242,23%. “Peningkatan ini juga disebabkan karena lebih cepat dan efektifnya sistem pembayaran non tunai, terutama generasi pemegang gadget di Sumsel. Akan tetapi, ada juga daerah yang belum signifikan pertumbuhannya,” ungkapnya.

Untuk kawasan demikian, penggunaan uang tunai masih sangat dibutuhkan. Sehingga, kata Yunita, pilihan transaksi non tunai bertujuan melengkapi penggunaan transaksi tunai. “Kedua pembayaran ini bukan saling meniadakan, tapi saling melengkapi. Penggunaan uang tunai masih akan perlu terutama di daerah dengan jangkauan layanan non tunai belum mendukung penuh, sedangkan pilihan transaksi non tunai, lebih kepada efesiensi,”pungkasnya.

Bertepatan dengan proklamasi 17 Agustus kemarin, BI juga memperkenalkan standar Qiuck Response (QR) guna pembayaran non tunai. Pengenalan tahap awal intergrasi seluruh uang elektronik server based dan dompet elektronik (mobile banking) dilakukan sebagai persiapan tahapan implementasi pada 1 Januari 2020.

 

205