
Sarolangun, gatra.net - Perusahaan perkebunan yang beroperasi di wilayah Kabupaten Sarolangun minta untuk melengkapi peralatan pemadam kebakaran. Dalam waktu dekat ini pihak Pemkab Sarolangun akan melakukan pengecekan alat kelengkapan pemadam kebakaran di masing-masing perusahaan yang ada di daerah itu.
"Kita semua harus ikut berpartisipasi bagaimana mengatasi wilayah kita masing-masing dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Perusahaan saya minta agar peduli dengan kebakaran lahan dan hutan, ada api segera bantu," kata Bupati Sarolangun, Cek Endra saat memimpin Rakor Karhutla, Rabu (14/8).
Ia mengatakan itu bertujuan untuk meningkatkan peran serta pihak perusahaan dalam menangani kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Sarolangun.
Ia menyebut sebelumnya Pemkab Sarolangun sudah meminta kepada seluruh perusahaan beberapa tahun terakhir agar memiliki alat pemadam kebakaran, seperti mobil pemadam kebakaran (tangki air), embung air khususnya bagi perusahaan perkebunan serta peralatan lainnya.
"Untuk perusahaan baik perusahaan perkebunan, batu bara, pabrik, akan segera kita cek semua kelengkapan alat pemadaman kebakaran. Saya minta Pak Asisten buat surat edaran kepada perusahaan, agar melengkapi itu karena ini sudah kita minta bertahan-tahun," katanya.
Selain itu, Bupati Cek Endra juga menekankan agar para camat, lurah dan kepala desa untuk meningkatkan kepedulian di wilayahnya masing-masing untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Khususnya masyarakat yang ingin membuka lahan baru dengan cara membakar.
"Camat harus peduli dengan wilayahnya. Saya tidak ingin melihat Pak Dandim dan Pak Kapolres berdiri di sana, camatnya tidak ada. Kemudian kepala desa dan lurah, yang hadir hanya 50 orang, berarti nampak ketidakpedulian dengan karhutla ini," kata Cek Endra.
Ia juga menegaskan agar setiap lahan masyarakat yang terbakar, para camat dan kades harus tahu siapa pemilik lahan tersebut, sehingga bisa dilakukan upaya penindakan tegas oleh aparat kepolisian dan TNI.
"Camat harus punya data berapa penduduk yang telah membuka lahan dan siap dibakar, baik yang sudah menanam maupun dalam proses pembukaan lahan sehingga potensi bisa terdata sekarang. Saya minta tidak ada kades yang tidak tahu, siapa yang mau buka lahan. Lakukan pertemuan sampaikan agar tidak membakar lahan. Kalau membakar lahan akan dikenakan sanksi pidana penjara," ujarnya.
"Para Camat dan kades jaga wilayah masing-masing, saat ini bukan hanya lahan karet dan sawit yang terbakar, tapi juga lahan kosong. Kita tetap siaga, dan jangan jadi penonton, buat selfie kebakaran itu. Masyarakat bantu memadamkan api, kita harus ketat dan saya minta agar aparat kepolisian dan TNI tegakkan hukum. Tidak ada ampun bagi yang sudah terbukti. Pastikan tidak ada titik api di lokasi kita masing-masing," katanya lagi.