
Jakarta, gatra.net - Dalam meningkatkan kualitas guru dengan berbasis Sistem Zonasi, salah satu program yang menjadi andalan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) adalah pelatihan guru berbasis zona. Cara ini dinilai akan lebih efektif dibanding program pelatihan sebelumnya.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Supriano mengatakan bahwa guru pelajaran akan diikutkan dalam suatu kelompok pelatihan yang diberi nama Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Melalui kelompok MGMP, guru nantinya diharapkan bisa berbagi pengetahuan antara satu sama lain.
"Nantinya melalui forum MGMP, para guru saling sharing pengalaman dan pengetahuan. Dari situ juga mereka jadi bisa mencari solusi penyelesaian persoalan di dalam pembelajaran. Karena kan setiap guru memiliki persoalan yang berbeda-beda, jadi nanti mereka saling mengisi," ujar Supriano saat ditemui di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Selasa (13/8).
Baca Juga: Kemendikbud Dorong Guru TIngkatkan Inovasi Pengajaran
Saat ini sudah ada sekitar 25.800 guru pelatihan yang terbagi dalam 2.580 zona. Kelompok MGMP sendiri akan diisi oleh 10 guru kedepannya. Namun, jumlah tersebut diperkirakan masih hanya untuk satu pelajaran. Maka, ada kemungkinan akan bertambah hingga sekitar 500.000 guru.
"Sejumlah daerah sudah melaksanakan, seperti di Kota Malang itu sudah. Pelatihan juga tidak hanya dilakukan sekali, tapi berkali-kali. Jadi monitoring bisa dilakukan secara intensif baik dari daerah maupun dari kelompok pelatihan itu sendiri," pungkasnya.
Atas dasar pelatihan tersebut, maka pemerintah daerah diminta pula bisa ikut fokus pada peningkatan kompetensi guru. Apalagi selaih program MGMP, nantinya akan ada juga program rotasi guru yang akan mengejar pendistribusian guru di zona yang kekurangan tenaga guru.