Bandung, gatra.net - Tren pengembangan program keantariksaan tidak lagi mengandalkan negara sebagai aktor utamanya, melainkan didominasi oleh sektor swasta dan organisasi non-pemerintah atau non-governmental organization (NGO).

"Kalau kita melihat tren negara-negara yang sudah maju dalam keantariksaan, mereka sudah tidak lagi didominasi oleh pemerintah. Tetapi juga melibatkan dan mengaktifkan sebanyak mungkin stakeholder," kata Sekretaris Utama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Erna Sri Adiningsih usai Seminar Nasional Kebijakan Antariksa LAPAN di Unpad, Dipati Ukur, Bandung, Selasa (13/8).

Erna juga mengatakan sekarang ini LAPAN sedang berusaha mendorong keterlibatan semua stakeholder, termasuk swasta dan NGO keantariksaan dengan mendesain regulasi yang sistematis. Hal ini diperlukan mengingat Indonesia adalah negara kepulauan, yang sangat mengandalkan teknologi antariksa.

Selain itu, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Padjajaran (Unpad), Atip Latipulhayat di kesempatan yang sama mengatakan bahwa civil society keantariksaan Indonesia harus didorong demi mewujudkan kemajuan pengembangan antariksa. Atip meminta LAPAN untuk bisa terus memberi edukasi kepada NGO Indonesia yang berkaitan dengan aspek antariksa.

"Yang jelas kalau di luar negeri itu banyak sekali NGO-NGO yang bergerak di bidang keantariksaan. Kalau ada satu saja NGO di Indonesia yang memiliki kualifikasi mandat NGO internasional dalam hal keantariksaan, Indonesia akan jadi hebat sekali," katanya.