Jakarta, gatra.net - Wakil Ketua KPK, Laode M. Syarif menyebut komoditas pangan menjadi lahan basah untuk korupsi. Mulai dari impor daging, besar sampai bawang putih. 

"Kita berharap sebenarnya di-stop, tapi sampai sekarang enggak juga. Dulu kita pernah impor sapi, sekarang bawang, sebelumnya dulu sapi juga," kata Laode kepada wartawan di Lemhannas, Jakarta Pusat, Jumat (9/8).

KPK mengatakan pemerintah seharusnya bisa memahami dan menyesuaikan diri menghadapi dan mencegah kasus serupa di kemudian . Kasus suap di sektor ini kerap terjadi dan memiliki kesamaan.

Salah satunya adalah penentuan kuota impor. Laode meminta pemerintah harus tegas agar tidak terjadi suap dalam mementukan kuota impor komoditas pangan. 

"Karena hampir semua komoditi (rentan korupsi). Sehingga di pasar masih kelebihan pun karena ingin mendapat keuntungan ekonomi mereka," katanya lagi.

Sebagai informasi, KPK menetapkan anggota DPR RI Komisi VI, I Nyoman Dhamantra dalam kasus pengurusan izin impor bawang putih periode 2019.

Ia diduga menerima suap kuota impor yang diurus dari sejumlah pengusaha sebesar Rp2 miliar yang diberikan lewat rekening kasir money changer miliknya.

Uang itu diduga untuk pengurusan Surat Persetujuan Impor (SPI) dari Kementerian Perdagangan (Kemendag).