
Jakarta, gatra.net - Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Rosarita Niken Widiastuti mengatakan, Aparatur Sipil Negara (ASN) harus menyesuaikan kompetensi maupun kapasitas sesuai dengan tuntutan perkembangan teknologi informasi di era industri 4.0.
Hal itu disampaikannya usai diskusi media FMB 9 bertajuk "Evaluasi Reformasi Birokrasi" di Auditorium Kementerian PAN-RB, Senayan, Jakarta, Kamis (8/8).
Terkait hal itu, Niken biasa disapa menyampaikan, pihaknya akan memberikan kesempatan untuk para ASN menyediakan beasiswa S2 dan S3 yang berkaitan dengan pengembangan digital ataupun teknologi informasi di India dan Cina.
"Untuk ASN yang sudah mengikuti pelatihan ini diharapkan nantinya bisa mencari solusi atas permasalahan di lingkungan masing-masing, khususnya dalam meningkatkan pelayanan kepada publik," katanya.
Menurutnya sistem digitalisasi penting untuk meningkatkan pelayanan yang lebih cepat, lebih baik, dan lebih akurat. "Yang tadinya berbelit-belit menjadi sesuatu yang simpel dan sederhana sehingga masyarakat stackholder dari pemerintah ini bisa terlayani dengan sebaik-baiknya," ujarnya.
Selain itu, Niken menyampaikan, Kominfo juga melakukan audit kompetensi digital bagi ASN. Lalu, lanjutnya, para ASN juga dipersilakan untuk mengikuti program Digital Talent Scholarship yang diselenggarakan oleh instansinya sendiri.
Program ini adalah beasiswa yang diperuntukkan bagi 25 ribu generasi milenial di berbagai level. Materi program ini berbasis kompetensi internasional yang dipandu oleh perusahaan-perusahaan besar dunia seperti Microsoft, Google, dan Sessco.
"Jadi 25 ribu orang itu bukan khusus ASN, tetapi untuk umum. Tetapi ASN tentunya ada juga yang seperti guru, mereka ASN juga kan ya," imbuhnya.
Secara lebih lanjut, dia menjelaskan, pihaknya akan menyelenggarakan semacam Training of Trainers (ToT) kepada dosen-dosen yang nantinya akan mengajar di program Digital Talent Scholarship. Dia mengaku telah bekerja sama dengan banyak perguruan tinggi untuk menyukseskan program tersebut.
"Kominfo bekerja sama lebih dari 30 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta dengan materi-materi seperti Big Data, Artificial Intelligence System, Cyber Security, kemudian juga Digital Business dan sebagainya yang berkaitan dengan kemampuan ataupun skill digital," terangnya.