
Jakarta, gatra.net - Kiprah Toko Tani Indonesia Centre (TTIC) Kementerian Pertanian (Kementan) semakin berkibar. Selain berkontribusi dalam menjaga stok dan stabilitasi harga pangan, TTIC juga sebagai tempat belajar atau berlatih bagai pemerintah daerah (pemda).
Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan, Agung Hendriadi, di Jakarta, Rabu (7/8), menyampaikan, terkait pembelajaran mekanisme stabilitas harga dan penyediaan pasokan komoditas, pihaknya menerima kunjungan kerja Pemerintah Kota Bogor, Kabupaten Deli Serdang, dan Kota Samarinda.
"Mereka ini datang ke TTIC tidak hanya melihat secara fisik dan komoditi yang dijual, tetapi juga mempelajari mekanisme kerja dalam penyediaan pangan dan stabilitasi harga," kata Agung.
Menurutnya, beberapa daerah sudah membangun TTIC, sehingga jika terjadi lonjakan komoditi pangan bisa melakukan intervensi. TTIC merupakan instrumen bagi daerah untuk mengintervensi pasar, sehingga harga pangan yang melonjak, diharapkan bisa stabil.
Baca juga: Sediakan Pangan Murah, Kementan Buka TTIC di Bogor
Pelayanan yang diberikan TTIC kepada 3 daerah yang ingin mengetahui manajemen TTIC, tidak hanya memberikan penjelasan secara teknis, tetapi juga melihat langsung komoditi yang dijual dan bagaimana operasional TTIC dijalankan.
"Kepada siapa saja yang ingin melihat atau mengetahui mekanisme kerja TTIC, kami akan jelaskan," ujar Inti Pertiwi, Manager TTIC.
Menurut Inti, ada 4 point peran TTIC. Pertama, penyedia bahan pangan murah berkualitas. Kedua, distribution centre. Ketiga, stabilisasi pasokan dan harga pangan, dan keempat memangkas rantai pasok.
"TTIC adalah show window TTI yang menjadi ibunya TTI yang harus ditata, dikelola, dan dibesarkan sehingga bermanfaat bagi masyarakat," kata Inti.
Ketiga daerah yang datang ke TTIC merasa senang dan puas bisa melihat langsung dan mendapat penjelasan rinci terkait sistem dan pengelolaan TTIC , sehingga bisa menjual bahan pangan murah berkualitas.
"Kami ingin tahu peran dan manajemen TTIC dalam pengendali inflasi daerah, serta sebagai pusat pendistribusian bahan pangan, karena rencananya kami akan membangun TTIC," kata? H Marnabas, Kepala Dinas Perdagangan Kota Samarinda.
Marnabas menyampaikan, sepulangnya dari kunjungan ini, akan menyampaikan kepada wali kota untuk meyakinkan bahwa TTIC merupakan wadah yang tepat sebagai pengendali inflasi daerah.
Selain Kadis Perdagangan juga hadir dari Bagian Ekonomi dan Dinas Ketahanan Pangan Kota Samarinda serta Tim Pengendali Inflasi Daerah. "Kami datang ke sini, agar bisa menyiapkan pengelolaan TTIC yang akan dibangun melalui APBD," ujar Marnabas.
Sementara dari Deli Serdang ingin mengetahui distribusi pangan yang efisien. "Kami ingin merevitalisasi TTIC yang sudah ada supaya lebih berperan dan optimal dalam menjalankan fungsinya sebagai distribution centre maupun dalam stabilisasi pasokan dan harga pangan," kata Borkat Hagabean, Kepala Bidang Distribusi Pangan, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Deli Serdang.
Baca juga: Ingin Jadikan TTIC Rujukan Belanja Masyarakat, Kepala BKP Ancam TTI Yang Main Harga
Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesra Kota Bogor, Doddy, yang hadir bersama Kabid Distribusi Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kota Bogor dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) ingin mendalami pengelolaan TTIC.
Menurut Doddy, perlu kerja sama dengan TTIC selaku penyedia bahan pangan murah dan berkualitas. "Kami ingin tahu mekanisme TTIC ini. Dengan menjual bahan pangan murah, maka akan memengaruhi harga pangan di pasar terdekat, dan kami mohon TTIC bisa bekerja sama dengan Pemkot Bogor karena kami akan mengembangkan kios penyedia bahan pangan seperti TTIC" ujarnya.
Perlu diketahui, TTIC Kementan dibangun 2016 dengan tujuan untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan. Menjelang Hari Besar Keagamaan dan Libur Nasional pada tahun 2017 sampai 2019, TTIC telah berkontribusi dalam mengendalikan harga pangan, sehingga harga aman tidak bergejolak.