
Jakarta, gatra.net - Rohaniawan sekaligus cendekiawan senior, Franz Magnis Suseno menyebut, kasus penyitaan buku yang diduga berhaluan kiri sangat kental dengan unsur politis. Pria yang akrab disapa Romo Magnis ini menuding ada memanfaatkan kegiatan razia buku, untuk menjatuhkan pemerintahan terpilih, Joko Widodo.
"Lalu saya terus terang ingin mengatakan, itu jangan-jangan mereka ditunggangi. Karena ada cara untuk memfitnah Presiden Jokowi sebagai orang yang lunak terhadap komunisme. Mungkin itu ke arah itu juga," ujarnya kepada wartawan di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Rabu (7/8).
Menurut Magnis, pelaku razia tersebut adalah orang yang bodoh dan tak tahu sejarah. Menurut Magnis, mereka merazia buku karena ingin menimbulkan kesan, paham komunisme itu masih meluas hingga saat ini.
"Ya dalam razia itu biasanya ada, mereka mencari perhatian. Mereka memberi kesan bahwa komunisme meluas sekarang. Nonsense besar itu. Lima puluh tahun ketinggalan mereka itu. Tapi orang bodoh penuh semangat itu berbahaya. Jadi bagi saya itu berbau itu. Tetapi, saya sendiri enggak peduli,"lanjut Magnis.
Sebagai informasi, belum lama ini sekelompok massa di Makassar, Sulawesi Selatan melakukan razia terhadap beberapa buku yang dipajang di toko buku Gramedia. Menurut kelompok yang menamakan dirinya Brigade Muslim Indonesia (BMI), buku yang mereka razia adalah buku yang dianggap memuat paham Marxisme dan Komunisme.
Buku yang mereka razia diantaranya buku dari rohaniawan sekaligus cendekiawan senior, Franz Magnis Suseno, berjudul "Pemikiran Karl Marx: Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme".