Home Kesehatan Ditinggal Syamsuar, Karhutla Malah Marak di Siak

Ditinggal Syamsuar, Karhutla Malah Marak di Siak

Pekanbaru,gatra.net - Sempat bebas dari karhutla saat di bawah kepemimpinan Syamsuar,  kini Kabupaten Siak malah menjadi salah satu kawasan karhutla di Riau. Hingga Agustus ini jumlah penderita Insfeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di 'Negeri Istana' ini sudah mencapai 500 jiwa. Selain lahan warga, lebih dari lima hektar lahan milik perusahaan di daerah itu ikut terbakar. 
 
Menurut staf advokasi jaringan kerja penyelamat hutan Riau (Jikalahari)  Aldo, kebakaran lahan yang melanda Kabupaten Siak menimbulkan kekhawatiran tentang peran pemerintah.  "Dulu pada era Pak Syamsuar itu kan ada program Siak Hijau, dan ini bisa dikatakan berdampak terhadap lingkungan setempat," jelasnya kepada gatra.net, Selasa (6/8). 
 
Syamsuar sendiri telah meninggalkan jabatannya sebagai Bupati Kabupaten Siak lantaran dilantik sebagai Gubernur Provinsi Riau. Saat menjabat sebagai gubernur pun,  Syamsuar menyuarakan program Riau Hijau. Program tersebut merupakan kelanjutan dari program Siak Hijau yang pernah diterapkan di Kabupaten Siak. 
 
Aldo mensinyalir berulangnya kasus karhutla di Riau dipicu oleh hasil kerja aparat hukum yang terkesan tidak begitu serius menyasar korporasi. 
 
"Kapolda Riau yang hampir setahun menjabat terkesan lamban melakukan penegakan hukum terhadap korporasi," katanya. 
 
Hal senada juga diutarakan anggota DPRD Riau, Aherson. Politisi Partai Demokrat itu menyebut operasi penegakan hukum saat karhutla terjadi cenderung menargetkan pelaku pembakaran. Pola seperti itu menurutnya kurang efektif untuk memberikan efek jera. Aherson berharap tindakan tegas juga diarahkan kepada pemilik lahan. 
 
"Seharusnya pemilik lahan juga disasar. Yang terbakar itu pada umumnya lahan atas nama perusahaan,"katanya
 
267