Home Politik Digoyang Angket, Nurdin Abdullah Yakin PDIP Pasang Badan

Digoyang Angket, Nurdin Abdullah Yakin PDIP Pasang Badan

Jakarta, gatra.net - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah bersyukur telah didukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam perhelatan Pilkada Sulsel. Hingga kini, meski digoyang lewat angket DPRD, PDIP setia pasang badan untuk dia.

"Kalau parpol lain goyang, PDIP tetap kokoh usung kita," kata Nurdin dalam diskusi 'Kesiapan PDI Perjuangan menuju Pilkada 2020 dan Testimoni Para Kepala Daerah' yang digelar di kantor pusat partai, Jalan Diponegoro, Jakarta, Senin (5/8).

Baca Juga: Hasto Beberkan Strategi PDIP Sukses di Pemilu 2014-2019

Nurdin juga mengaku berhutang budi dengan partai besutan Megawati Soekarnoputri ini saat mengusungnya menjadi calon kepala daerah. Berbeda dengan praktik politik di pilkada, dirinya sama sekali tidak dimintai mahar.

"Kami sangat kaget karena tidak ada mahar dan lain-lain," kata Nurdin.

Baca Juga: Lawan Angket Nurdin Abdullah, Hasto Minta PDIP Gencar Lobi

Sebagai bentuk tanggungjawab, Nurdin berjanji menjaga marwah partai dengan menciptakan pemerintahan yang bersih. "Kita libatkan KPK. Kita benahi sistem agar tak ada program mubazir. Anggaran harus optimal," katanya.

Pembicara lainnya, Bupati Puncak, Propinsi Papua Willem Wandik, juga menyampaikan testimoni yang sama. Kata dia, PDIP telah mengawalnya untuk melaksanakan pemerintahan di Kabupaten Puncak sehingga tak lagi terbelakang dan terisolir. Dan Willem juga bersaksi bahwa dirinya disokong penuh oleh PDIP saat pilkada lalu.

"PDIP tidak pernah minta mahar. Tidak ada. Itu Puji Tuhan. Kami tidak ada mahar. Di daerah itu biasa maharnya luar biasa, tapi di PDIP tidak pernah ada mahar-mahar," kata Willem.

Begitupun Bupati Boven Digul, Papua, Benediktus Tambonop, yang mengaku dirinya mendapatkan surat penugasan untuk menjadi calon kepala daerah. Setelah dia mengikuti sekolah partai angkatan yang pertama.

"Saya bertekad membangun Boven Digoel sesuai prinsip Trisakti Bung Karno," ujar Benediktus.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengatakan dirinya bisa dianggap berhasil membangun Semarang adalah karena bertindak mengikuti ideologi partai. Dirinya juga menjalankan hal-hal yang diajarkan dalam sekolah partai PDI Perjuangan. Dia mengakui bahwa kerja keras sebagai kader partai juga berjalan sinergis dengan hasil perolehan suara partai dalam pemilu 2019 lalu.

"Kami ini kader partai dan masyarakat tahu. Ada hubungan erat diantara keberhasilan program dan pencapaian program pemerintah dengan keberhasilan partai," kata Mas Hendi, sapaan akrabnya.

Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yudha mengatakan para kepala daerah itu adalah mutiara-mutiara yang ditemukan oleh PDI Perjuangan. Dia mendukung langkah partai itu mengedepankan suara para kepala daerah berprestasi itu.

Sehingga publik juga tahu bahwa parpol juga bertindak untuk kaderisasi kepemimpinan nasional, bukan sekedar rebutan kursi pimpinan.

"Sangat baik bila mutiara-mutiara PDI Perjuangan ini disampaikan ke publik. Semakin banyak dikenalkan semakin baik," kata Hanta Yudha.

617