
Jakarta, gatra.net - Pemadaman listrik yang terjadi di wilayah Jawa pada Ahad (4/8) kemarin karena gangguan di Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 KV Ungaran-Pemalang berdampak pada aktivitas lain. Seperti lampu lalu lintas di DKI Jakarta yang belum sepenuhnya bisa dioperasikan dengan normal.
Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya mencatat sebanyak 21 titik lampu lalu lintas di DKI Jakarta tidak berfungsi. Sebelumnya pada Senin pagi (5/8) lampu lalu lintas yang tak berfungsi berjumlah 19 titik.
"Ada penambahan menjadi 21 titik hingga siang hari ini," kata Kasubdit Gakkum Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya AKBP M. Nasir di Polda Metro Jaya, Senin.
Nasir menyebutkan dua titik yang bertambah itu ada di lampu lalu lintas Arion (Jakarta Timur) dan Pertanian (Jakarta Selatan). Ini akibat arus listrik yang dinilainya masih belum stabil untuk bisa menyalakan lampu lalu lintas.
"Listrik mati, listrik enggak ada. Sampai sejauh ini ada yang naik turun, jadi walaupun listrik ada tapi enggak kuat menghidupkan," ujar Nasir.
Sebagai antisipasi atas matinya lampu lalu litas tersebut, kepolisian masih menyiagakan personelnya ke titik lampu lalu lintas untuk mengatur kendaraan yang melintas. Tiap titik, kata Nasir, setidaknya pihaknya menugaskan tiga orang personel.
"Untuk lokasi-lokasi yang traffic light-nya mati, karena pemadaman listrik memang ditambah personel, perkuatan, dari masing masing satuan itu mengarahkan pada satu simpul titik itu yang tidak menggunakan traffic ligth itu," jelas Nasir.
Ia mengaku tidak tahu kondisi akan normal kembali karena ada instansi lain mengurusi masalah ini dan kasus ini bukan kewenangan kepolisian.
"Terkait normalisasi traffic light bukan wewenang kepolisian, tapi dari instansi samping. Untuk kondisi normalnya secara teknis traffic light tidak ada yang mati atau rusak, hanya masalah pemadaman listriknya, listriknya yang padam, gitu aja," terangnya