Home Ekonomi ICA Siap Fasilitasi Pengembangan Koperasi Indonesia

ICA Siap Fasilitasi Pengembangan Koperasi Indonesia

Jakarta, gatra.net - President of International Co-operative Alliance (ICA), Mr Ariel Guarco, menyampaikan, pihaknya bisa memfasilitasi pengembangan koperasi karena memiliki kerja sama yang baik dengan berbagai organisasi internasional seperti ILO, United Nations, dan FAO.

"Jika ada program-program Kementerian Koperasi dan UKM RI terkait pengembangan koperasi yang membutuhkan kerja sama global, ICA dapat memfasilitasi," kata Ariel dalam keterangan tertulis yang diterima gatra.net di Jakarta, Sabtu (3/8).

Deputi Bidang Kelembagaan Kemenkop dan UKM, Luhur Pradjarto, mengatakan, Ariel menyampaikan keterangan tersebut saat melakukan kunjungan kerja ke Indonesia akhir pekan kemarin bersama Regional Director of ICA-Asia dan Pasifik, Mr Balu G Iyer dan Perwakilan Youth Global.

Ariel dan rombongan diterima Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM, Luhur Pradjarto; Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM), Emilia Suhaimi; dan Eva Sundari sebagai anggota Pengawas ICA, perwakilan Induk Koperasi Usaha Rakyat, serta Sekjen Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin).

Baca juga: Strategi Koperasi Bertahan, Ubah Orientasi dan Gaet Milenial

Ariel? berkeyakinan bahwa koperasi dapat berkembang lebih pesat lagi di Indonesia. Program-program pengembangan koperasi yang strategis oleh Kemenkop dan UKM dapat disinergikan atau mendapatkan dukungan dari program-program ICA.

Selain itu, pertukaran informasi antara ICA dengan Kemenkop dan UKM terkait dukungan terhadap program Reformasi Total Koperasi. ICA sedang menyusun rencana strategi untuk melanjutkan 5 pillars of the Co-operative Decade 2020, yaitu Participation, Sustainability, Identity, Capital, dan Legal Framework.

Dengan lima pilar tersebut, Ariel menyampaikan bahwa koperasi memiliki keunggulan dibandingkan dengan badan usaha lainnya. Koperasi memiliki prinsip dan nilai koperasi, hal ini merupakan bagian dari Identity Pilar yang menjadi perhatian ICA.

"Dari nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang dimiliki koperasi, bagaimana nantinya koperasi bisa berdampak untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs)," ujar Ariel.

Artinya, kata Ariel, bagaimana koperasi dapat berperan sebagai agen yang membuat pembangunan ini lebih berkesinambungan, berkeadilan, merata, dan berwawasan lingkungan.

Ariel pun mempertegas bahwa koperasi itu kuat, bukan kelompok marjinal. Menurutnya, saat ini terdapat 1,2 juta badan usaha koperasi dan 3 miliar orang anggota individu di dunia.

Baca juga: Bumdes Ganggu Penghasilan Koperasi

"Dengan mempersatukan koperasi, saya yakin koperasi bisa jadi mitra global utama dalam mewujudkan model pembangunan berkeadilan, demokratis, dan berkelanjutan," kata Ariel.

Sementara itu, Deputi Bidang Kelembagaan Kemenkop dan UKM, Luhur Pradjarto, menyampaikan paparan terkait program pengembangan koperasi dan UKM di Indonesia, khususnya Reformasi Total Koperasi.

Setelah diadakan Reformasi Total Koperasi, kini menjadi 126.343 unit, yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu Koperasi Simpan Pinjam sebanyak 18.491 unit (14,64%) dan Koperasi Non-Simpan Pinjam sebanyak 107.852 unit (85,35%).

Kontribusi koperasi di Indonesia terhadap PDB Nasional mengalami peningkatan yang cukup besar yakni pada tahun 2014 sebesar 1,71% meningkat menjadi 5,1% di tahun 2018.

476