
Denpasar, gatra.net - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Adi Nugroho, menyampaikan, Kota Singaraja, Bali, mengalai inflasi sebesar 1,03% pada Juli kemarin dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 145,60.
Selain Singaraja, lanjut Adi di Renon, Kota Denpasar, Bali;, Kamis (1/8), Kota Denpasar juga mengalami inflasi pada bulan tersebut. hanya saja angkanya lebih kecil yakni sebesar 0,60% dengan IHK) sebesar 133,52.
"Di Denpasar mencatat inflasinya sebesar 0,6 lebih dari setengah itu inflasinya nyata. Apa lagi di Singaraja Infalsinya sebesar 1,1,03%," ujarnya.
Menurutnya, pada tingkat nasional juga terjadi inflasi, angkanya sebesar 0,3%, atau lebih rendah dari angka inflasi di Bali.
"Hal tersebut mungkin karena ada situasi di Bali yang sedikit berbeda dari pada di nasional yaitu berlangsungnya Hari Raya Galungan dan akan dilanjutkan dengan Hari Raya Kuningan," ujarnya.
Dalam menyongsong hari raya tersebut, ada beberapa peningkatan kebutuhan, sehinga menyebabkan kenaikan harga. Di samping itu, karena beberapa komunitas yang terdorong harganya juga memang sedang mengalami kenaikan secara nasional, misalnya cabai merah dan rawit. Kenaikan kedua komoditas ini tidak hanya di Bali, namun juga di sejumlah wilayah.
Dia menambahkan, kenaikan dua komoditas ini menyumbang angka inflasi secara nasional. Adapun di Bali, pengaruh kenaikannya lebih kuat karena langkanya cabai tersebut. Terlebih permintaan komoditas ini meningkat, sehinga pengaruhnya lebih kuat ketimbang di tilngkat nasional.