Home Milenial Sosialisasi Ibu Kota Baru, Bappenas Sasar Milenial

Sosialisasi Ibu Kota Baru, Bappenas Sasar Milenial

Yogyakarta, gatra.net – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Pembangunan Nasional (PPN/ Bappenas) menyasar kalangan milenial dalam sosialisasi pemindahan ibu kota ke Kalimantan. Kalangan milenial diharapkan berbagi ide dan harapan mengenai ibu kota negara yang baru.

Hal ini mengemuka dalam ‘Diskusi Panel Suara Milenial: Harapanmu untuk Ibu Kota Negara Baru’ di SMAN 7 Kota Yogyakarta,  Jumat (2/8) yang dihadiri Deputi Menteri PPN Bidang Pengembangan Regional Rudy S Prawiradinata.

“Tujuan utana dari sosialisasi ini adalah menarik minat kaum muda urun rembug mengenai ibu kota negara yang baru nanti. Pasalnya ke depan merekalah yang akan menikmati dan mengisi berbagai kegiatan di sana,” jelasnya.

Pemerintah berharap sosialisasi yang kedua setelah Surabaya ini membuat generasi milenial tahu arah kebijakan pemerintah soal ibu kota baru. Tak hanya itu, kalangan muda dinilai mampu menyebarkan informasi pemindahan ibu kota baru ini lebih cepat ke kalangan mereka melalui media sosial.

Baca Juga: Palangkaraya Dianggap Tak Cocok Jadi Ibu Kota Baru

Dalam paparannya di depan siswa SMAN 7 dan perwakilan tiga SMAN lain, Rudy mengatakan Kementerian PPN/ Bappenas telah mengukur dampak ekonomi pemindahan ibu kota dan melakukan pemodelan.

“Kami mengusulkan ke Presiden Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur sebagai calon ibu kota negara yang baru,” jelasnya.

Pemindahan ibu kota negara ini diharapkan mampu menggerakan perekonomian dan perdagangan antar-provinsi di Indonesia. Dengan posisi ibu kota di Kalimantan, minimal 50 persen wilayah Indonesia akan merasakan peningkatan perdagangan dan menciptakan investasi lebih luas. Keterkaitan ekonomi inilah yang menjadi pendorong investasi di provinsi lain.

Baca Juga: Pakar UGM Nilai Kabupaten Ini Paling Tepat Jadi Lokasi Ibu Kota Baru

Rudy mengatakan, Presiden RI Joko Widodo menentukan lokasi ibu kota baru tahun ini. Targetnya, groundbreaking ibu kota baru dilaksanakan pada 2021 dan pemindahan kawasan inti pada 2024.

“Sebagai negara maritim, kita harus memastikan ekonomi yang lebih merata di seluruh wilayah, sehingga ibu kota baru harus berada di lokasi strategis, di tengah wilayah Indonesia, harus Indonesia-sentris. Jadi, di mana pun nanti diputuskan oleh Presiden, dampaknya akan sangat besar baik. Once in a lifetime, kesempatan kita memiliki sebuah representasi identitas bangsa,” ucap Rudy.

Menanggapi sosialisasi ini, salah satu siswa SMAN 7, Dayu Maranityas, menyambut baik program ini karena memperjelas visi dan misi pemerintah.

“Tentu saja kami berharap ibu kota negara yang baru nanti semakin maju, bisa meningkatkan perekonomian menjadi lebih baik, dan tentu saja memiliki infrastruktur lebih baik. Sebab saat ini menurut saya Jakarta tidak layak sebagai ibu kota,” lanjutnya.

 

 

272