Beit Habek, gatra.net - Sebuah gereja Kristen berusia 1.400 tahun yang ditemukan di dekat Danau Galilea di Israel utara kemungkinan besar adalah "Gereja Para Rasul". Para arkeolog menyatakan gereja legendaris itu dibangun di atas rumah tradisional kediaman dua pengikut mula-mula Yesus, Petrus dan Andreas.

Seorang ahli geografi asal Nyack College dari New York, Amerika Serikat yang bernama Steven Notley menemukan gereja tersebut bersamaan dengan penemuan desa nelayan Betesda. Lokasi, yang dalam Alkitab Perjanjian Baru, merupakan tempat Yesus pernah menyembuhkan orang buta, memberi makan 5.000 orang hanya dengan 5 lembar roti dan 2 ikan, serta berjalan di atas air Danau Galilea yang letaknya berdekatan dengan situs penggalian itu.

Baca Juga: Pemkab Bantul Cabut IMB Gereja Sedayu

"Tradisi Gereja Para Rasul dimulai pada 725 Masehi. Ini diketahui setelah seorang Uskup Bavaria bernama Willibald mengunjungi Bethsaida dan menulis tentang Gereja itu," kata Notley, dilansir Live Science, Jumat (2/8).

Tim arkeologi telah menduga selama beberapa waktu belakangan ini bahwa sebuah gereja akan ditemukan di situs dekat Betesda karena sebelumnya ditemukan bekas marmer berukir dan potongan-potongan mosaik dinding.

"Kami sudah memiliki bukti untuk itu [keberadaan sebuah gereja]. Hanya tinggal masalah waktu saja sampai kami benar-benar menemukannya," ucap Notley.

Baca Juga: Gubernur NTT Tantang Para Pendeta untuk Tetap Militan

Menurut Notley, pemukiman Bizantium kuno itu ditinggalkan selama periode Islam. Lalu sebagian wilayahnya diduduki oleh tentara Perang Salib pada abad ke-12 dan 13.

Sementara itu, situs arkeologi alternatif yang selama ini kerap dianggap sebagai lokasi Betesda, di dekat et-Tell, nampaknya terlalu jauh dari Danau Galilea untuk menjadi sebuah desa nelayan. Selain itu, tampaknya sudah lebih dulu runtuh ketika Josephus menulis bahwa Betesda dibangun untuk menjadi kota Romawi yang bernama Julias.