Home Milenial Kabupaten Pasaman Barat-Solok Selatan Keluar dari Daerah 3T

Kabupaten Pasaman Barat-Solok Selatan Keluar dari Daerah 3T

Padang, gatra.net - Setelah sekian lama berada dalam kawasan daerah Terluar, Terdepan dan Tertinggal (3T) akhirnya Kabupaten Pasaman Barat dan Solok Selatan berhasil keluar dari predikat tersebut. Hal tersebut berdasarkan pada Surat Keputusan (SK) Menteri Desa, Pembangunan Daerah, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2019 tentang penetapan kabupaten daerah tertinggal yang terentaskan pada 2015-2019.

Kedua kabupaten di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) yang telah ada sejak 15 tahun itu dinyatakan keluar dari daerah 3T bersama 60 kabupaten lainnya di Indonesia. Kini Sumbar hanya menyisakan Kepulauan Mentawai yang ditargetkan keluar dari 3T pada 2020.

Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit menyebutkan keluarnya kedua kabupaten itu dari daerah 3T berkat kerja keras pemerintah dan masyarakat setempat dalam melaksanakan program-program secara terpadu untuk mengurangi aspek-aspek ketertinggalan. Dengan upaya itu pemkab setempat berhasil memenuhi kriteria dan indikator yang ditetapkan oleh pemerintah pusat seperti ekonomi, sumber daya manusia, infrastruktur, kapasitas keuangan daerah, aksebilitas dan fasilitas.

"Kedua kabupaten telah berusaha mengurangi aspek-aspek ketertinggalan melalui peningkatan sarana dan prasana pendidikan, kesehatan, ekonomi, transportasi, telekomunikasi, informasi dan koneksitas serta kemandirian masyarakat melalui pemberdayaan," ujar Nasrul Abit di Padang, Kamis (1/8).

Kerja keras tersebut akhirnya membuahkan hasil, namun Nasrul menyebutkan masih terdapat beberapa desa di kabupaten tersebut yang masih harus dikeluarkan dari zona ketertinggalan agar setara dengan desa-desa lainnya.

Sementara itu Asisten I Sekdakab Pasaman Barat, Mulyamin mengatakan ketertinggalan Pasbar dikarenakan masih minimnya aksebilitas dan infrastruktur di kawasan tersebut. Sehingga antar satu desa dengan desa lain sulit dijangkau. Namun saat ini jalan-jalan antar desa mulai diperbaiki sehingga jarak antar kecamatan sudah bisa ditempuh lebih cepat.

"Kami juga mengembangkan komoditas unggulan seperti alpukat dan jeruk Pasaman untuk dipasarkan ke kabupaten Sumbar dan provinsi tetangga," katanya.

2499