
Sarolangun, gatra.net - Anggota Pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) merah putih Kabupaten Sarolangun, Jambi saat ini telah memasuki masa karantina yang akan dilaksanakan selama 20 hari, sejak 31 Juli sampai 19 Agustus 2019 mendatang.
"Mereka tidak diperbolehkan pulang selama pelatihan ini, bahkan komunikasi pun dibatasi. Telepon genggam para anggota Paskibraka ditahan dan hanya diperbolehkan berkomunikasi pada jam-jam tertentu," kata Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Sarolangun, Muhammad Idrus ketika dikonfirmasi gatra.net, Kamis (1/8).
Ia mengatakan, para anggota Paskibaraka ini akan menjalani masa pemusatan pelatihan Paskibraka yang akan bertugas untuk pengibaran bendera merah putih pada upacara 17 Agustus 2019 mendatang.
"Mereka adalah orang-orang yang sudah terpilih untuk menjalani tugas pada detik-detik proklamasi nanti," katanya.
Ia menyebut masa karantina ini diikuti sebanyak 33 orang terdiri dari 17 orang laki-laki dan 16 orang perempuan. Sementara di tingkat Provinsi Jambi, ada lima orang perwakilan dari Kabupaten Sarolangun menjadi anggota Paskibraka provinsi, yakni terdiri dari dua laki laki dan tiga perempuan.
"Pelatihan ini dipusatkan di Lapangan Gunung Kembang Komplek Perkantoran Bupati Sarolangun dan Menginap di Balai Diklat BKPSDM Sarolangun, Desa Bernai, Kecamatan Sarolangun," ujarnya.
Ia menjelaskan, pihaknya juga tidak mengizinkan para orang tua untuk melakukan kunjungan kecuali pada hari libur yakni Minggu. Artinya selama kegiatan karantina ini para peserta memang difokuskan untuk mengikuti masa pelatihan Paskibraka.
"Orang tua boleh berkunjung pada hari libur, kemudian kita juga siapkan dua dokter standby untuk membantu mengatasi kesehatan para peserta bahkan ada mobil ambulans sudah kita siapkan jika sewaktu-waktu diperlukan," katanya.
Para anggota Paskibraka ini akan dilatih oleh TNI/Polri dibantu oleh Pengurus Paskibraka Indonesia (PPI) Kabupaten Sarolangun.
"Untuk itu, kita berpesan jaga stamina dengan baik, kesehatan, dan karena 20 hari terporsir fisiknya, mentalnya harus kuat. Maka kesehatan Jasmani dan rohani ini sangat penting tetap dijaga," kata Idrus.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sarolangun, Tabroni Rozali mengatakan peserta yang terpilih merupakan kebanggaan dan kepercayaan sekolah maupun kecamatan masing-masing peserta. Untuk itu, dia berpesan agar momentum tersebut dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, sebagai pengalaman dan pengetahuan serta motivasi bagi pelajar.
Kemudian diharapkan para peserta bisa berlatih dengan gigih untuk dapat menyukseskan pengibaran bendera Merah Putih di Kabupaten Sarolangun pada 17 Agustus mendatang.
Setelah purna Paskibraka tentu ini besar pengaruhnya bagi diri, baik dari kedisiplinan dan motivasi untuk terus belajar.
"Atas nama Pemerintah daerah (Pemda) saya juga ucapkan terima kasih. Diharapkan pada 17 Agustus nanti tidak terjadi kesalahan. Saya harap seluruh peserta bisa mengatur pola makan dan menjaga kesehatan, sehingga pelatihan ini dapat terlaksana dengan baik," kata Tabroni Rozali.