
Washington D.C, gatra.net - Para peneliti di Pentagon, Amerika Serikat (AS), baru saja menyelesaikan babak baru pengujian pada senjata yang bisa membuat laser 'berbicara'. Sebagai bagian dari inisiatif militer yang disebut Joint Non-Lethal Weapons Directorate (JNLWP), proyek ini bertujuan untuk membuat senjata laser yang dapat mengirimkan potongan-potongan suara manusia yang jernih dengan kapabilitas jarak jauh.
Untuk menyelesaikan penelitian ini, senjata itu menggunakan prinsip Laser Induced Plasma Effect melibatkan penembakan laser yang sangat kuat untuk membuat bola plasma, lalu menembakkan laser kedua untuk mengisolasi dan menciptakan gelombang suara. Dengan semburan laser yang cukup ditembakkan pada frekuensi yang tepat, getaran plasma dapat meniru ucapan manusia.
Para ilmuwan di Pentagon mengatakan kepada The Times bahwa mereka berharap untuk mengimplementasikan versi laser yang dapat mengirim pesan yang jelas ratusan mil jauhnya. Laser seperti itu dapat memberi perintah menembak suatu target dari pesawat terbang, mengarahkan kerumunan orang di tempat yang jauh, dan membubarkan atau memperingatkan penyusup untuk menjauh dari instalasi militer.
Salah satu peneliti senior di penelitian ini, Dave Law, memberikan estimasi bahwa teknologi senjata ini bisa diselesaikan dalam kurun waktu 5 tahun mendatang. Selama percobaan, diberikan beberapa tahap tes jarak, pertama dari 100 meter, kemudian ke beberapa kilometer.
"Sekarang aku bisa meletakkannya di mana saja. Rentang jarak tidak membuat perbedaan apa pun. Letakkan plasma pada target, modulasi plasmanya, dan terciptalah suara," kata Law dikutip dari Militarytimes, Rabu (31/7).
Sementara itu, militer terus meningkatkan granat laser plasma ini. Para peneliti di Massachusetts Institute of Technology (MIT) sedang mengerjakan versi yang lebih sipil tentang laser yang bisa berbicara.
Laser prototipikal yang dijelaskan dalam jurnal Optics Letters pada Januari, menggunakan sinar laser untuk menggoyangkan molekul air di udara dekat telinga pendengar, menyebabkan tumbukan molekul yang dihitung yang kemudian dapat menghasilkan gelombang suara.