
Muaro Jambi, gatra.net - Inspektorat Pemkab Muaro Jambi belum menerima laporan tentang kegiatan Rehab Kantor Bupati Muaro Jambi yang telah dikerjakan tanpa adanya konsultan pengawas. Jika hal ini benar, pihak inspektorat menilai pekerjaan rehab Kantor Bupati Muaro Jambi itu telah keliru.
"Kami belum dapat laporannya. Kalau memang benar, itu jelas keliru," kata Inspektur Inspektorat Pemkab Muaro Jambi, Budhi Hartono saat ditanya gatra.net, Rabu (31/7).
Baca Juga: Rehab Kantor Bupati Dikerjakan Tanpa Konsultan Pengawas
Kegiatan rehab Kantor Bupati Muaro Jambi telah dikerjakan CV Citra Dwi Pratama sejak dua pekan lalu. Proyek ini bernilai Rp4,8 milliar. Berbagai kegiatan di lapangan telah dikerjakan rekanan tanpa didampingi konsultan pengawas.
Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Muaro Jambi, Anjar mengakui bahwa konsultan pengawas untuk kegiatan rehab Kantor Bupati Muaro Jambi belum ada. Konsultan pengawas untuk proyek rehab kantor bupati itu baru diumumkan melalui proses lelang.
"Masih mau berkontrak, baru selesai lelang yang pengawasannya," kata Anjar saat ditanyai dua hari yang lalu.
Baca Juga: Papan Merek Rahab Kantor Bupati Muaro Jambi Akhirnya Dipasang
Menanggapi fakta yang terjadi itu, Budhi Hartono langsung tersenyum. Dia kemudian menjelaskan penyelenggaraan jasa konstruksi telah diatur dalam PP Nomor 59 tahun 2010. Dinas instansi diimbau agar patuh dan taat mempedomani aturan tentang penyelenggaraan jasa konstruksi itu.
"Sekali lagi, kami belum dapat laporannya. Kalau memang benar, Itu jelas keliru," kata Budhi Hartono mengulangi pernyataannya.
Terkait permasalahan ini, Budhi mengatakan pihaknya belum dapat menindaklanjuti sebelum ada laporan. Berbeda halnya ke depan. Terhadap setiap pengadaan barang dan jasa, pihak inspektorat akan melakukan pengawasan mulai dari perencanaan, proses lelang, pelaksanaan hingga ke tahapan penyerahan.
"Sebenarnya Inspektorat memiliki tugas Probity Audit. Kebetulan baru kemarin pelatihannya diadakan. Nah, setelah pelatihan ini, terhadap setiap pengadaan barang dan jasa akan kita awasi secara ketat," kata Budhi Hartono.