
Jakarta, gatra.net - Cendekiawan Muslim Ulil Abshar Abdala menyebut, bentuk organisasi masyarakat Front Pembela Islam (FPI) berbeda dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Ia berujar, FPI tidak seradikal ormas HTI.
"Karena mereka [HTI] memperjuangkan negara islam dan khilafah," jelasnya saat ditemuindi Hotel Ibis Arcadia, Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Rabu (31/7).
Bahkan, Ulil mendukung pelarangan terhadap organisasi HTI karena secara frontal, mereka mengampanyekan bentuk kenegaraan yang berbeda. Sedangkan FPI, menurut Ulil tidak perlu diperlakukan sama seperti HTI.
"FPI, betapapun kita tak setuju dengan platform mereka perjuangan mereka. Menurut saya kita tak bisa memberangus mereka begitu saja," lanjutnya.
Menurutnya, meski mewaspadai gerakan FPI yang dianggap keras, seharusnya tidak sampai dilarang perizinannya. Bahkan hingga dibubarkan.
"Kita harus tetap memberikan ruang anggota masyarakat untuk berorganisasi. Siapapun mereka," pungkas Ulil.
Sebagai informasi, sebelumnya Presiden RI, Joko Widodo kemungkinan tidak akan memperpanjang izin organisasi masyarakat, Front Pembela Islam (FPI) dalam lima tahun kepemimpinannya mendatang. Hal tersebut karena gaya keras FPI dianggap dapat mengancam kerukunan bangsa.
"Ya, tentu saja, sangat mungkin jika pemerintah meninjau dari sudut pandang keamanan dan ideologis. Menunjukkan bahwa mereka tidak sejalan dengan negara," ujarnya, Jumat (27/7).