Home Ekonomi Misi Raksasa Duo Punggawa

Misi Raksasa Duo Punggawa

Pekanbaru, gatra.net - Pertemuan dua petinggi di lantai dua kantor pusat PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V di kawasan jalan Rambutan Pekanbaru, Riau Jumat (26/7) itu kental dengan suasana karib.

"Ini bukti komitmen kami kepada petani, kepada Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo," kata lelaki 47 tahun itu sambil menyodorkan cinderamata kepada Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Apkasindo Gulat Medali Emas Manurung. Keduanya sumringah.

Sebelumnya Gulat sudah menyodorkan cinderamata Apkasindo kepada Jatmiko Krisna Santosa, Direktur Utama (Dirut) PTPN V itu. "Ini sebagai bukti bahwa kami sudah menjadi bagian dari PTPN V," kata Gulat saat menyerahkan miniatur pohon kelapa sawit berwarna perak.

Jatmiko kebagian dua cinderamata dari Gulat. Selain miniatur pohon kelapa sawit perak tadi, Gulat juga menyodorkan miniatur Tandan Buah Segar (TBS) dari Dewan Pimpinan Wilayah Apkasindo Riau.

Sodor menyodorkan cinderamata tadi menjadi puncak pertemuan dan babak awal kerjasama PTPN V dan Apkasindo.

Disebut babak awal lantaran pertemuan yang berdurasi sekitar 1 jam itu diwarnai penekenan kesepahaman kedua belah pihak.

Intinya, PTPN V dan Apkasindo bersepakat untuk memajukan perkelapasawitan di Riau dengan cara mendongkrak kemitraan, hingga produktivitas kebun petani kelapa sawit.

Bagi PTPN V, merangkul petani kelapa sawit, baik eks plasma maupun swadaya telah menjadi misi utama. Itulah makanya PTPN V sampai membikin slogan BUMN Untuk Petani.

Dan setelah Jatmiko menjadi Dirut PTPN V, pencapaian slogan itu semakin kentara. Jatmiko sampai membikin petugas khusus untuk mengurusi petani tadi. Level motor penggerak petugas khusus itu bahkan setara dengan direktur muda. "Begitulah sangkin konsennya kami merangkul petani untuk maju bersama PTPN V," katanya.

Tak berlebihan sebenarnya kengototan Jatmiko ini terkait para petani itu. Sebab riwayat PTPN V di Riau tidak lepas dari keberadaan petani plasma, baik itu petani yang dikirim pemerintah pusat maupun warga tempatan.

"Kalau ndak ado PTPN V ndak akan besawit awak do (kalau enggak ada PTPN V, enggak akan punya kebun kepala sawit saya)," kata Zulkifli, salah seorang petani plasma di Sei Putih, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau.

Waktu itu, lebih dari 25 tahun lalu, PTPN V mengurusi sekitar 35 ribu petani plasma di lima kabupaten --- Siak, Kampar, Rokan Hulu (Rohul), Rokan Hilir (Rohil) dan Indragiri Hulu (Inhu) --- hingga kemudian sebahagian telah muncul menjadi petani berdasi.

Dan perkampungan plasma tadi perlahan telah pula memunculkan lebih dari 23 kota kecil, oleh dahsyatnya perputaran duit hasil kelapa sawit plasma itu. Dan ini tidak lepas dari keberadaan PTPN V, bapak angkat atau mitra para petani plasma.

Jadi, tak aneh kalau Jatmiko ingin mengulang kisah sukses itu kembali. Lantaran itulah makanya dia berusaha merangkul semua petani eks plasma untuk menatap masa depan episode kedua secara bersama dengan kesetaraan.

Dan Jatmiko paham, oleh perkembangan zaman, dia harus memutar otak lebih kencang demi para petani itu. Apalagi petani sekarang, tak boleh lagi sekonvensional dulu, petani sekarang musti melek teknologi dan paham sederet pernik biar menjadi petani inclusive.

Lagi-lagi, untuk ini semualah Jatmiko membikin perubahan besar di gerbongnya, termasuk membikin level direktur muda tadi.

Dan biar misi ini semakin sempurnalah makanya Jatmiko melirik Apkasindo. Dan Apkasindo membalas manis lirikan itu.

Sebab itu tadi, misi keduanya sama; sama-sama ingin memajukan petani kelapa sawit. "Kalau bagi PTPN V membantu petani adalah kewajiban, bagi kami justru adalah tugas. Sebab pesan Ketua Dewan Pembina Apkasindo, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko sudah jelas, Apkasindo harus bermanfaat bagi petani kelapa sawit. Jadi PTPN V dan Apkasindo, sudah klop," kata Gulat.

Oleh keklopan tadi, Apkasindo kata Gulat akan berupaya menggiring para petani Apkasindo dan petani swadaya lainnya untuk menjadi bagian dari PTPN V.

"PTPN V sudah sangat piawai soal kelapa sawit, sudah punya pengalaman mumpuni, jadi kalau petani mau maju, ikutlah dengan PTPN V," pintanya.

Meski keseriusan itu sudah kentara, anggota Dewan Pembina Apkasindo, Mayor Jenderal TNI (Purn), Erro Kusnara, SIP yang hadir dalam pertemuan itu tetap mengingatkan supaya kesepahaman yang sudah dibangun oleh PTPN V dan Apkasindo tadi jangan hanya seremonial belaka, tapi segera diwujudkan. "Tarik petani swadaya menjadi bagian dari PTPN V," pintanya.

Jatmiko menarik nafas lega usai pertemuan itu. Di benak bekas Direktur Keuangan Holding PTPN III ini sudah terbayang bahwa kelak, PTPN V akan muncul menjadi raksasa perkebunan kelapa sawit yang melantai cantik di bursa saham.

Abdul Aziz

698