
Washington D.C., gatra.net - Iklim global berubah lebih cepat di dibandingkan dengan masa-masa lalu dalam kurun waktu 2.000 tahun terakhir. Para peneliti menemukan bahwa pergeseran-pergeseran iklim lain seperti ketika zaman es dan anomali iklim abad pertengahan memiliki jangkauan global yang dimiliki oleh perubahan iklim modern.
"Temperatur tidak naik dan turun di mana-mana dalam skala sebesar sekarang. Secara khusus, interval dingin atau hangat awal yang berlangsung selama berabad-abad lalu itu memuncak pada waktu yang berbeda di berbagai daerah," tulis para peneliti yang terlibat dalam jurnal yang diterbitkan di laman Nature Geoscience.
Untuk mengembangkan gambaran yang menyeluruh tentang suhu global selama 2.000 tahun terakhir, para peneliti mengandalkan hampir 700 catatan dari apa yang disebut sebagai pusat data temperatur proxy PAGES 2k.
Baca Juga: Benua Eropa Alami Suhu Terpanas Sepanjang Sejarah
Dalam pusat data itu terkumpulkan bukti-bukti dari inti es, pohon, karang, dan zat lain yang berubah penampilan atau komposisi kimianya akibat fluktuasi suhu global. Para peneliti menggunakan catatan ini untuk membangun peta terperinci dari fluktuasi iklim di seluruh dunia. Tidak ada muncul catatan mengenai pergeseran temperatur global yang konsisten seperti yang kita alami hari ini.
Tentu saja, penyebabnya juga berbeda. Bukti dari 2.000 tahun sebelumnya menunjukkan bahwa peristiwa vulkanik berumur pendek adalah pendorong utama fluktuasi iklim. Aktivitas manusia mungkin merupakan faktor sekunder yang sangat kecil selama masa itu. Sekarang, manusia adalah faktor yang sangat berpengaruh, dan kecenderungannya kedepan tidak terlihat bagus, kata para peneliti.
"Dengan menggunakan metrik yang sama, pemanasan global saat ini tak tertandingi. Untuk 98% dari seluruh wilayah di permukaan planet ini, periode terpanas mulai terjadi pada akhir abad kedua puluh," kata seorang peneliti iklim di University of Minnesota yang tidak terlibat dalam penelitian ini, Scott St. George, dilansir Live Science.