Jakarta, gatra.net - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memamerkan mesin insenerator, yang merupakan alat pengolah limbah medis, pada acara Gakkum Fest. 

"Alat ini untuk pengolahan limbah medis yang dihasilkan oleh rumah sakit, klinik, puskesmas, maupun Palang Merah Indonesia (PMI)," kata staf bagian limbah B3, Aldi Anugerah kepada gatra.net di Jakarta, Selasa (23/7).

Limbah-limbah seperti jarum suntik bekas, kantung darah, dan limbah medis lainnya, bisa diproses dan diolah menjadi abu insenerator dan water scrubber. Setelahnya, abu insenerator bakal ditimbun di tanah yang memiliki izin resmi untuk penimbunan limbah B3. 

Staf penilaian kinerja limbah B3, Arif Nugroho menjelaskan proses kerjanya. Limbah medis akan dimasukkan ke dalam clod storage terlebih dahulu sebagai tempat penyimpanan limbah. Lalu dimasukkan ke chamber I untuk dibakar. Setelah itu diproses ke cyclone untuk memisahkan antara abu dan gas. Gas yang telah terkumpul akan dilucuti dengan air sehingga komponennya akan larut di air, dan menghasilkan water scrubber, limbah baku mutu lingkungan.

Mesin insenerator ini dibuat pada  2017 silam. Hal itu terkait dengan isu darurat limbah medis yang mencuat. Sejak kemunculannya, mesin ini belum dioptimalkan secara masif. 

"Kalau untuk unitnya, kurang lebih baru ada 50 unit untuk seluruh Indonesia," lanjut Aldi.