Jakarta, gatra.net - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta akan menggelar pameran hologram pada Monas Week 2019. Pameran itu merupakan upaya Pemprov DKI untuk memperkenalkan sejarah Ibukota Jakarta dengan teknologi modern. 

"Kami berharap dengan digelarnya Monas Week selama seminggu ke depan, dapat meningkatkan jumlah wisatawan," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Eddy Junaedi di Museum Sejarah Nasional, Monas, Jakarta, Senin (22/7). 

Eddy menerangkan,kegiatan Monas Week ini terdiri dari beberapa rangkaian acara. Antara lain pameran hologram ini sendiri yang akan diadakan pada bulan ini, lighting show pada bulan Agustus, dan video mapping yang akan dilaksanakan pada akhir tahun. Dia mengungkapkan, kegiatan ini mengeluarkan dana sebesar Rp1,5 Miliar yang diambil dari APBD. 

Sementara itu, sang Kreator Hologram, Adi Panuntun menerangkan, visualisasi tiga dimensi dalam teknologi hologram diharapkan dapat menarik minat masyarakat akan sejarah Jakarta. Nantinya, lanjut Adi, masyarakat akan disuguhkan tampilan holografi yang apik tentang kondisi kota mulai dari era pra kolonialisme hingga era kemerdekaan. 

"Kami ingin menghadirkan gara-gara baru untuk menyampaikan sejarah. Pengunjung seolah-olah akan dibawa menggunakan mesin waktu untuk melihat secara langsung sosok Ibukota Indonesia tercinta dari masa ke masa," tuturnya. 

Dia berharap dengan hadirnya Monas Week akan menarik masyarakat, khususnya kaum milenial agar mengetahui sejarah kota dengan baik. Sehingga, ke depannya menimbulkan kepedulian untuk terus menjaga dan merawat Ibukota bagi generasi mendatang. 

Pameran Hologram ini akan dilaksanakan mulai 23 Juli hingga 31 Juli 2019 di Museum Sejarah Nasional, Tugu Monas dan terbuka untuk umum. Pameran akan dilaksanakan setiap hari, kecuali hari senin. Tiap harinya akan terdapat enam sesi pertunjukan, dari pukul 11.00 sampai dengan 19.25.