
Palembang, gatra.net – Sebanyak enam tim dipastikan akan berlaga di Kejuaraan Polo Air Sriwijaya Cup 2019 yang akan digelar akan digelar 20 Juli mendatang.
Kadispora Sumsel, M Yusuf mengatakan cabang olahraga Polo Air dari Sumsel sebenarnya sudah berjaya sejak tahun 1980 an yang lalu. Untuk saat ini, cabor tersebut berusaha dibangkitkan kembali guna mencari bibit atlet di usia belia, 14 tahun yang akan dicampur dengan atlet yang ada guna memenuhi kekuatan tim.
“Polo Air sudah berjaya lama, dan terakhir mendapatkan perak. Prestasi itu adalah rekor yang baik, karena dari semua provinsi di Indonesia, hanya beberapa provinsi yang memiliki potensi atlet Polo Air," ujarnya usai menerima panitia pelaksana Kejuaraan Polo Air Sriwijaya Cup 2019 di ruang kerja Wakil Gubernur Sumsel, Kamis (18/7).
Sementara, Panitia Penyelenggara kejuaraan Polo Air Sriwijaya Cup, Alan Delon mengatakan setidaknya 6 tim yang berasal dari Kota Palembang sebanyak 4 tim, Kabupaten Muba sebanyak 2 tim dan Kota Prabumulih sebanyak 2 tim. "Kejuaraan ini diikuti oleh 6 tim dengan rincian 1 tim terdiri dari 7 orang, jadi total yang ikut sebanyak 42 peserta. Polo Air ini akan dilaksanakan dalam 4 babak, dalam 1 babak peserta bermain hanya 8 menit," jelasnya.
Dalam kejuaraan tersebut, seluruh peserta yang mengikuti Kejuaraan Polo Air Sriwijaya Cup 2019 mengacu ke asosiasi Federation Internationale de Natation (FINA) atau Federasi Renang Indonesia. "Iya, jadi kita menyelenggarakan ini mengacu pada asosiasi FINA, sehingga kejuaraan ini benar-benar berkelas," ujarnya.
Usai menerima kunjungan tersebut, Wakil Gubernur Sumatra Selatan, Mawardi Yahya mengatakan pemerintah sangat mendorong perkembangan dan pertumbuhan olahraga air (sport water) mengingat Palembang juga kaya akan sumber daya air. "Pada dasarnya kita ingin mencoba memulai kompetisi yang rutin, sehingga akan berdampak bagi daerah lain untuk pembinaan di Palembang, Banyuasin, dan Prabumulih," katanya seraya berharap kejuaraan ini juga akan berdampak pada pembinaan bibit atlet renang, di Sumsel terutama Palembang.
Reporter : Else