
Sarolangun, gatra.net - Sebanyak 69 desa dari 10 kecamatan yang ada di Kabupaten Sarolangun, Jambi saat ini sudah menjalani program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (pamsimas) dari Pemerintah pusat.
"Program pamsimas ini merupakan program nasional untuk meningkatkan akses penduduk perdesaan terhadap fasilitas air minum dan sanitasi yang layak melalui pendekatan berbasis masyarakat. Tujuannya antara lain adalah untuk meningkatkan praktik hidup bersih dan sehat di masyarakat dan meningkatkan jumlah masyarakat yang memiliki akses air minum dan sanitasi yang berkelanjutan," kata Wakil Bupati Sarolangun, Hillalatil Badri kepada gatra.net, Kamis (18/7).
Ia mengatakan, program ini juga merupakan program bersama yang melibatkan berbagai stakeholder, baik pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan masyarakat. Sehingga dapat mendukung kelancaran serta pencapaian tujuan pamsimas di masing-masing tingkatan. Lokasi sasaran pamsimas diprioritaskan pada desa-desa yang belum memiliki cakupan pelayanan air minum aman dan sanitasi layak perdesaan.
"Demikian juga bagi desa yang pada tahun 2019 ini terdanai agar dapat menggunakan dananya sesuai peruntukannya, sebagai pedoman Rencana Anggaran Belanja (RAB) yang sudah dimusyawarahkan bersama masyarakat dan dapat dipertanggungjawabkan dengan dilengkapi administrasi dan dokumen pendukung," katanya.
Ia menyebut di Kabupaten Sarolangun saat ini, jaringan air minum perpipaan baru mencapai 69 desa di antaranya, tahun 2014 terdiri 4 desa, tahun 2015 terdiri 6 desa, tahun 2017 terdiri 17 desa dan tahun 2018 terdiri 22 desa serta tahun 2019 terdiri 20 desa yang dibangun oleh pamsimas, dari 149 desa.
"Selain itu dalam visi misi Bupati Sarolangun 2017–2022, meningkatkan kualitas dan ketersediaan jaringan irigasi dan air bersih dan percepatan pembangunan infrastruktur. Artinya ini juga menjadi bagian dari program kita," ujarnya.
Ia menjelaskan, pendidikan, kesehatan dan perumahan menjadi misi pertama kepala daerah, dimana salah satu program dalam misi tersebut adalah penyediaan sarana atau fasilitas air minum berbasis masyarakat di pedesaan.
"Oleh karena itu, saya menyambut baik adanya program pamsimas ini, karena memiliki tujuan yang sangat strategis dalam upaya memenuhi salah satu kebutuhan dasar masyarakat, serta mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat terhadap pola hidup bersih dan sehat," kata Hillal.
District Coordinator Pamsimas Sarolangun, Muhammad Dawi, kepada gatra.net, Kamis (18/7) mengatakan terhadap program tersebut pihaknya rutin mengadakan pelatihan penguatan pemerintah desa dan kecamatan untuk bagaimana kemudian program pamsimas terus berjalan baik untuk dikelolah oleh masyarakat.
"Melakukan advokasi kepada pemerintah kecamatan dan pemerintah desa agar memiliki komitmen yang kuat dalam mendukung pelaksanaan program pamsimas, ini penting kita lakukan untuk masyarakat desa yang sudah menjalani program ini," katanya.
Ia menyebut, hal tersebut dilakukan juga sebagai upaya meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bagaimana mengelolah program pamsimas. Peran camat dan kepala desa dalam program pamsimas, kewenangan desa, tata cara kerjasama desa dan kepengurusan program pamsimas tingkat desa.
"Ke depan kita harapkan jumlah yang ada saat ini terus bisa meningkat, intinya bagaimana kesadaran masyarakat akan cara hidup bersih dan sehat itu juga terus meningkat, karena itu yang paling penting," katanya.