
Lombok Barat, gatra.net - Pemerintah Kabupaten Lombok Barat menggelar acara Bursa Inovasi Desa yang diadakan di kantor Kecamatan Lingsar, Kamis (18/7). Acara yang sudah memasuki tahun ke-3 ini ditujukan dalam rangka mendorong kemajuan di tingkat desa, agar setiap desa dapat mengembangkan program-program inovatif.
Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid dalam sambutan yang diwakili Kepala Bappeda Lombok Barat Baihaqi mengatakan, dengan Bursa Inovasi Desa, diharapkan dapat mendorong kemandirian masyarakat dalam membangun desanya. Maka lanjutnya, Bursa Inovasi Desa harus mampu menjadi bukti tentang kemandirian tersebut.
“Saat ini, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat menempatkan desa sebagai “area” utama dalam membangun. Selain itu, adalah agar desa memandirikan dirinya dalam merencanakan, melaksanakan, dan merasakan dampak pembangunan tersebut,” jelasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, perkembangan alokasi anggaran dalam lima tahun terakhir sudah sangat meningkat. Jadi menurutnya, hambatan pembiayaan untuk mewujudkan mimpi luhur tentang potret ideal desa, sudah bisa diminimaslisir, bahkan bisa ditiadakan.
“Lebih dari Rp 155 miliar Dana Desa, plus lebih dari Rp 85 miliar dari APBD dalam bentuk Alokasi Dana Desa (ADD) telah dicurahkan kepada 119 desa di Lombok Barat. Untuk lima tahun ke depan, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat telah menyiapkan skema pembangunan dengan judul “Program Unggulan Kawasan Perdesaan atau Pro-Yu-Kades” yang berbasis pada segenap potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia setiap kawasan,” jelasnya.
Jadi, kata dia, Bursa Inovasi Desa yang diselenggarakan saat ini adalah salah satu cara memperkaya tematisasi pembangunan. Inovasi desa ini dikatakannya betul-betul berbasis pada potensi alamiah, sosial budaya, dan bagaimana potret manusianya.
“Potensi tersebut digali dan dieksplorasi, bahkan dieksploitasi oleh desa yang bersangkutan, di mana pelakunya adalah masyarakat desa setempat,” tuturnya.
Untuk itu ia meminta kepada semua desa agar inovasi yang digagas dan dilaksanakan sebisa mungkin terjamin berkelanjutannya. Keberlanjutan tersebut menurutnya, hanya bisa didapatkan apabila melibatkan banyak pihak melalui pemberdayaan serta mampu memberi nilai tambah ekonomis kepada masyarakat desa.
"Alhamdulillah kita telah memiliki banyak inovasi desa yang memberi dampak baik kepada semua pihak, seperti banyak bank sampah digagas oleh desa, banyak desa yang mulai mengembangkan pariwisata desa, ada juga desa-desa yang mulai mengembangkan industri makanan yang skalanya sudah mulai besar seperti di Kekait, Langko, bahkan Kuripan Utara, dan banyak desa lainnya,” pungkasnya.