Semarang, gatra.net - Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang bakal menambah program doktoral (S-3) baru dalam upaya meningkatkan jumlah tenaga doktor.

Dekan FIB Undip Semarang, Dr. Nurhayati, M.Hum, mengatakan bahwa saat ini proses pendirian program doktoral Kebudayaan sedang berjalan. “Sejak 2018, kami telah mengajukan pendirian program doktoral kebudayaan,” katanya kepada gatra.net di ruang kerjanya di kampus FIB Undip Semarang, Rabu (17/7).

Alasan pembukaan program doktoral kebudayaan, menurut Nurhayati, karena lebih luas cakupan bidangnya sehingga bisa menerima lulusan program magister (S-2) lingusitik dan susastra FIB Undip untuk melanjutkan studi lebih lanjut ke S3.

Saat ini, kata dia,  program doktoral Sejarah yang hanya bisa menampung lulusan S-2 Sejarah FIB yang ingin melanjutkan studi. “Pembukaan program doktoral ini juga untuk mendukung kebutuhan tenaga dosen bergelar doktor di Undip guna mencapai target masuk 500 besar perguruan tinggi terbaik internasional,” ujarnya.

Indikator yang harus dipenuhi untuk menjadi universitas berkelas dunia, antara lain meningkatkan jumlah profesor, lektor kepala, doktor, dan publikasi hasil penelitian dosen.

Nurhayati mengemukakan, masa perkuliahan program doktoral kebudayaan nantinya maksimal selama tujuh tahun. Meski begitu, setelah semester II dilakukan evaluasi terhadap mahasiswa. Bila  menemui kendala, mahasiswa tersebut akan mendapat bimbingan  dari dosen.

Mengenai materi perkulihan, lebih banyak melakukan riset-riset, dibandingkan kegiatan perkuliah di dalam ruangan kelas. “Untuk meraih gelar doktor nantinya tidak ada lagi sidang terbuka, tapi hanya ujian disertasi mahasiswa secara tertutup,” katanya.